Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Harus Punya Solusi Soal Penertiban Kios Liar
Oleh : Gokli
Kamis | 07-05-2015 | 12:58 WIB
gusur-kios-batara31.jpg Honda-Batam
Penggusuran kios di Batam Center, pemerintah harus bisa berikan solusi bagi warga yang kiosnya digusur.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kalangan mahasiswa di Kota Batam mengapresiasi upaya Pemerintah yang telah menertibkan sejumlah kios liar di lokasi row jalan dan buffer zone. Tetapi, mereka juga mempertanyakan solusi yang akan ditawarkan Pemerintah agar pembangunan kios liar tidak terulang.

"Kami sangat mendukung upaya penertiban kios liar di Batam. Tapi solusinya harus ada, jangan sampai para pemilik kios itu diterlantarkan," kata Ketua Aliansi Mahasiswa untuk Kesejahteraan (Amuk) Kepri, Bagas Siregar, Kamis (7/5/2015) di Batam Center.

Menurutnya, maraknya kios liar di Kota Batam merupakan bukti bahwa Pemerintah gagal menyejahterakan masyarakatnya. Sebab, kios-kios liar itu dibagun untuk tempat mencari nafkah, kendati didirikan bukan di lokasi yang tepat.

Lainnya, kata Bagas, masyarakat tidak akan berani membangun kios di lokasi row jalan maupun buffer zone, tanpa campur tangan oknum di Pemerintahan. Hanya saja, masyarakat kecil tetap menjadi korban dari ketidaktegasan Pemerintah selama ini.

"Semua juga tahu siapa di belakang berdirinya kios-kios liar itu, khususnya yang dibangun dengan permanen. Setelah ditertibkan, kami berharap Pemerintah dapat merelokasi ke tempat yang lebih layak," kata dia.

Sebelumnya, para pemilik kios liar di depan Perumahan Batara Raya, Batam Center hanya bisa melihat dan bersedih hati melihat kios yang menjadi mata pencaharian selama ini dibongkar paksa oleh petugas.

Seperti halnya, Tari, ibu rumah tangga ini hanya bisa mengeluarkan air matanya ketika kios miliknya untuk berjualan kebutuhan rumah tangga dan pulsa hancur lebur.

"Saya sudah pasrah mas, mau gimana lagi," kata Tari saat memindahkan barang-barang miliknya, Kamis (7/5/2015).

Ia pun menjelaskan bahwa sudah berjualan sejak 10 tahun lalu dengan membeli kios seharga Rp 5,5 juta kepada pengembang. Dengan berjualan ini katanya mata pencaharian satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya karena suaminya juga tidak mempunyai pekerjaan tetap. (Baca: Sambil Menangis, Pemilik Kios di Batam Center Ini Pasrah Dibongkar)

Editor: Dodo