Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Kopi Terbesar di Dunia Akibat Perubahan Iklim
Oleh : Redaksi
Senin | 04-05-2015 | 11:32 WIB
petani_kopi.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - PERUBAHAN iklim tak selamanya berdampak buruk. Indonesia termasuk yang diuntungkan. Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi di dunia, dapat bisa kecipratan manfaat dari perubahan iklim ini karena produksi kopi global bergeser ke arah timur dalam beberapa dekade berikutnya.

Menurut penelitian baru yang dilakukan oleh Pusat Agrikultur Internasional yang berbasis di Kolombia, pasokan global biji kopi arabika terancam oleh kenaikan suhu 2 derajat Celcius serta mengubah pola hujan. "Brasil, produsen kopi terkemuka di dunia, akan terpengaruh kuat oleh perubahan iklim ini," tulis laporan tersebut seperti dikutip Indonesian Investment.

Penelitian itu memaparkan, Brasil akan terpukul oleh perubahan iklim tersebut karena perkebunan kopi mereka terletak di dataran rendah, di bawah 350 meter di atas permukaan laut (dpa) seperti yang syarat untuk menghasilkan biji kopi berkualitas pada 2050.

Tim Schilling, Direktur Eksekutif World Coffee Research, mengatakan, penurunan sekitar 25 persen dari produksi kopi Brasil akan memiliki konsekuensi transformasional serius bagi keseluruhan industri kopi global. Mengurangi pasokan kopi akan menaikkan harga kopi global, sementara panennya bergeser dari Amerika Latin ke Afrika Timur dan Indonesia.

Studi ini menyatakan bahwa produksi kopi di semua negara akan berkurang karena perubahan iklim. Namun, beberapa negara (seperti Brazil) akan lebih terpengaruh daripada yang lain (Indonesia dan negara-negara Afrika Timur).

Laporan itu menyatakan bahwa daerah di Indonesia yang cocok untuk produksi biji arabika akan mengalami penurunan pada tahun 2050 (dibandingkan dengan sekarang), tapi masih akan lebih besar dari daerah produksi biji kopi saat ini. Dengan demikian, Indonesia mampu meningkatkan perannya dalam industri kopi global.

Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ketiga di dunia (setelah Brazil dan Vietnam). Kebanyakan output kopi dari Indonesia --sekitar 80 persen--adalah jenis robusta yang biasanya digunakan dalam kopi instan. Daerah penting penghasil biji kopi robusta yang berkembang di Indonesia adalah Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Arabika sebagian besar tumbuh di Sumatera Utara dan di Jawa.

Sementara Bloomberg menyebut, produksi kopi di Indonesia dapat mencapai rekor tinggi pada musim panen 2015-2016. Survei itu menunjukkan bahwa produksi kopi Indonesia meningkat 18 persen (yoy) sebesar 650.000 metrik ton dari 550.000 ton pada musim sebelumnya. Peningkatan itu diperkirakan akibat curah hujan yang tinggi di Indonesia.

Pasokan kopi global diperkirakan akan meningkat tahun ini di tengah perkiraan panen yang baik di Indonesia, Vietnam (produsen robusta terbesar di dunia), dan Brazil (produsen robusta terbesar kedua di dunia dan produsen arabika). Pada 2015-2016 panen global diperkirakan tumbuh 7 persen menjadi 152.800.000 tas (60 kilogram). (*)

Editor: Roelan