Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ratusan Mumi Ditemukan di Bawah Gereja Roccapelago
Oleh : m46
Kamis | 07-07-2011 | 11:16 WIB
mumi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mumi yang ditemukan di Gereja Roccapelago. Lokasi gereja terletak di puncak sebuah bukit di kawasan pegunungan Utara Italia

ROMA, batamtoday - Ratusan mumi ditemukan terkubur di ruang bawah tanah Gereja Roccapelago yang dibangun beberapa abad yang lalu. Mumi tersebut saat ini sedang diteliti sejumlah arkeolog dari salah satu universitas terkemuka di Italia.

Seperti dilaporkan Journal science, penelitian terhadap mumi akan dilakukan dengan melibatkan banyak ahli, dari arkeolog, ahli rekayasa genetika hingga pakar textile kuno untuk mengetahui sejarah, struktur DNA serta pola hidup masyarakat setempat saat hidup di jamanya.

"Kami menemukan sekitar 100 mumi, dari kesimpulan sementara  kami dapat mengatakan bahwa mumi tersebut tidak lain adalah masyarakat yang tinggal di sini dari pertengahan-16, mungkin mereka secara alami dimumikan. Ini cukup unik," ujar Donato Labate dari Superintendency Arkeologi, dikutip batamtoday, Kamis, 7 Juli 2011.

Dalam penggalian tersebut, para ahli juga menemukan sepucuk surat yang masih utuh dan terlihat jelas tulisanya.  Surat yang disebut Lettera Componenda itu berisi tentang pengakuan dosa dari salah satu mayat yang ditemukan.

"Dalam surat tersebut, orang yang meninggal meminta lima pengampunan dalam pertukaran doa. Surat itu ditemukan terkubur di dalam ruang bawah tanah dan mungkin telah ditempatkan di atas salah satu badan," ujar Donato.

Hingga dipublikasikan, penelitian terhadap mumi masih terus dilakukan untuk melihat kondisi patologis, pemeriksaan osteological dan histologis, investigasi gigi, analisis DNA, serta penciptaan rekonstruksi wajah 3D dari beberapa mumi paling menarik.

Menurut Iolanda Silvestri dan Marta Cuoghi Costantini, pakar tekstil kuno dari Institut Warisan Budaya Seni dan Emilia-Romagna, pakaian para mumi menggambarkan gaya hidup sederhana.

"Mereka tidak mengenakan sutra atau bordir yang rumit, orang-orang ini berpakaian seperti layaknya penduduk pegunungan," katanya sembari menjelaskan pakaian yang ditemukan terbuat dari wol, linen dan katun yang memiliki ketebalan berbeda, pakaian yang sering dilengkapi tali sederhana dengan pola geometris pada pergelangan tangan dan leher.