Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gunakan Pukat, Nelayan Tanjungpinang Ditangkap Nelayan Busung
Oleh : Harjo
Jum'at | 01-05-2015 | 11:00 WIB
nelayan_tpi.jpg Honda-Batam
Lamawa pelaku saat diamankan di Markas Polair Polres Bintan. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Nelayan asal Tanjungpinang, Lamawa (45), ditangkap oleh sejumlah nelayan Desa Busung, Kecamatan Serikuala Lobam, pada Rabu (29/4/2015) kemarin. Nelayan dari Senggarang itu kedapatan menangkap gamat dengan mengunakan pukat di perairan Busung.

Kasatpolair Polres Bintan, Inspektur Polisi Satu Adi Sucipto, mengatakan, Lamawa ditangkap karena diduga telah melanggar perjanjian antarnelayan yang tidak memperbolehkan mengunakan alat tangkap pukat di perairan desa tersebut.

"Sebelumnya banyak kelong dan bubu milik nelayan Busung yang hilang dan rusak yang diduga akibat tersangkut pada pukat yang digunakan nelayan asal Tanjungpinang ini. Sehingga setelah sebelumnya sudah ada kesepakatan dan masih dilanggar, maka nelayan Busung nekat menangkap pelakunya," kata Adi kepada BATAMTODAY.COM, kemarin.

Nelayan Busung juga mengamankan pompong dan alat tangkap milik Lamawa dan selanjutnya diserahkan kepada Polair Polres Bintan di Tanjunguban. "Pelaku masih kita amankan di kantor Satpolair sambil menunggu proses lebih lanjut," terangnya.

Sementara itu Lamawa sendiri mengaku sangat menyesal dan merasa malu atas perbuatannya sehingga ditangkap oleh nelayan dan harus berhadapan dengan hukum.

"Saya baru tiga bulan tinggal di Tanjungpinang dan baru jadi nelayan, makanya tak tahu kalau ada larangan dan kesepakatan itu. Waktu ditangkap pun saya tak coba lari," katanya.

Lamawa menuturkan, dirinya melaut bersama rekannya sesama nelayan dari Tanjungpinang. Saat ada nelayan lain yang coba merapat dia mengaku mematikan mesin pompong yang digunakan untuk menangkap gamat mengunakan pukat tersebut.

"Kalau urusan ini selesai, saya mau pulang kampung dan tak lagi mengulangi perbuatan ini. Sudahlah hasilnya tak seberapa, barang orang pun rusak," ujar Lamawa. (*)

Editor: Roelan