Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Haripinto Minta Masyarakat Tak Perlu Takut Hadapi MEA
Oleh : Surya
Rabu | 22-04-2015 | 20:30 WIB
Haripinto.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Senator Haripinto Tanuwidjaja, Anggota Komite IV DPD RI asal Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Senator Haripinto Tanuwidjaja  mengatakan, masyarakat tidak perlu takut menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean   (MEA) akhir tahun 2015 nanti,  sebab sektor riil Indonesia sudah bisa bersaing ke negara-negara lain.

"Soal masyarakat Indonesia masih khawatir dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean, itu tarifnya sangat kecil sebesar 5 persen, karena sebagian besar banyak yang belum mendapatkan sosialisasi,” ujar Anggota Komite IV DPD RI asal Kepulauan Riau (Kepri) ini di Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Dari pada itu ia menjelaskan mengenai tenaga kerja Indonesia yang siap bersaing, perlu adanya dorongan dari pemerintah untuk mendapatkan akreditasi dan sertifikasi agar tenaga kerja Indonesia memiliki nilai jual, dibanding dengan yang belum memiliki settifikasi, memang selama ini tenaga kerja Indonesia identik dengan pendidikan yang rendah, upah murah, dan ketidakjelaan status pekerjaan.

Oleh karena itu,  kata Haripinto, diharapkan keseriusan pemrintah dalam menghadapi MEA tersebut. Selama 15 tahun kata Haripinto telah mengalami deindustrialisasi, maka dari itu perlu adanya peningkatan produktiviyas dan tidak hanya mengandalkan Balai Latihan Kerja yang telah disediakan pemerintah di tiap-tiap Kabupaten/Kota.

“Saya rasa kalau hanya mengandalkan BLK tidak sanggup untuk bersaing misalnya ke Vietnam, Kamboja, Thailand, Singapur dan sebagainya,” tandasnya.

Selain dari itu ditegaskan Haripinto, tidak saja untuk meningkatkan produktivitas kerja, tapi perlu adanya penambahan modal bagi kalangan UMKM/UKM yang turut bersaing juga, begitu juga dengan infrastruktur harus diperbaiki dan ditingkatkan, Iklim industrial Indonesia harus diperbaiki,

“Jadi ini tidak saja sektor formal yang harus dikembangkan, sektor informal juga harus dikembangkan dan perlu bantuan modal bagi pengusaha mikro,” jelasnya.

Dengan begitu dijelaskan senator asal Provinsi Kepulauan Riau, bila tidak adanya peningkatan SDM, masyarakat Indonesia akan mengalami keteteran dalam menghadapi MEA karena banyak yang belum siap, terutama untuk mengakreditasi dan mensertifikasi SDM.

“Tidak perlu jadi penonton maka dari itu pemerintah dan swasta sama-sama meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan daya saing,” katanya. 

Editor: Surya