Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tutup Hari di Level 3.941,004

Tekanan Profit Taking Pangkas IHSG 29 Poin
Oleh : sumantri
Selasa | 05-07-2011 | 17:26 WIB
jsx_composite_index_closed_market_5_juli_ses_II.png Honda-Batam

jsx composite index closed market 5 juli ses II

BATAM, batamtoday - Aksi jual atau profit taking atas saham-saham bluechip yang sudah naik tinggi pada perdagangan sebelumnya, pada penutupan perdagangan saham sore ini Selasa, 5 Juli 2011, menyebabkan Indeks turun sebanyak 29 poin dan bertengger di posisi 3.941,004. Untungnya, Indeks Harga Saham Gabungan masih mampu bertahan di level 3.900.

"Posisi IHSG yang sudah overbought dan melemahnya bursa-bursa di Asia menyeret IHSG ke zona merah. Sentimen yang beredar di lantai bursa tidak marak. Indeks sempat mendaki ke posisi tertingginya hari ini di 3.958,118 meski belum mampu menembus rekor intraday tertingginya. Setelah naik sebentar, aksi ambil untung langsung menghajar IHSG hingga terkapar di zona merah," kata Adriadi, junior analis PT Phillip Securities Batam, kepada batamtoday, Selasa 5 Juli 2011.

Sentimen negatif juga datang dari bursa Asia dan krisi utang Yunani. Aksi ambil untung semakin sore semakin banyak terjadi di saham-saham unggulan. Alhasil, indeks sempat ambles hingga posisi terdalamnya hari ini di 3.905.726 dan hampir balik lagi ke level 3.800.

Saham-saham 'kelas berat' paling banyak terkena tekanan jual hari ini, profit taking wajar terjadi karena saham-sahamnya di lantai bursa sudah masuk ke area jenuh beli. Semua sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memerah seluruh, sampai adanya aksi beli selektif di penghujung perdagangan sehingga membuat satu sektor menguat, yaitu indeks sektor perdagangan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 107.516 kali pada volume 5,38 miliar lembar saham senilai Rp6,519 triliun. Sebanyak 93 saham naik, 123 saham turun, dan 99 saham stagnan. Volume dan nilai transaksi sedikit naik akibat transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) oleh broker JP Morgan Securities senilai Rp2,5 triliun.

Jika transaksi tersebut tidak masuk dalam itungan, maka transaksi investor asing hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 80,17 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Bursa-bursa saham di Asia bergerak mixed hari dengan, beberapa ada yang berhasil mencetak poin meski angkanya tak signifikan. Bursa saham Jepang berhasil balik ke zona hijau akibat kinerja perusahaan yang berorientasi ekspor terangkat akibat penguatan yen.

Indeks Komposit Shanghai (China) naik tipis 3,54 poin (0,13%) ke level 2.816,35, Indeks Hang Seng (Honngkong) menipis 22,52 poin (0,10%) ke level 22.747,95, Indeks Nikkei 225 (Jepang) menguat tipis 7,37 poin (0,07%) ke level 9.972,46 dan indeks Straits Times (STI Singapore) melemah 18,01 poin (0,57%) ke level 3.135,43.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp8.540 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp8.525 per dolar AS.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp1.000 ke Rp29.000, Hexindo (HEXA) naik Rp450 ke Rp7.700, Goodyear (GDYR) naik Rp450 ke Rp10.950, dan Fast Food (FAST) naik Rp350 ke Rp10.550.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp2.200 ke Rp66.300, Indomobil (IMAS) turun Rp550 ke Rp9.100, Lionmesh (LMSH) turun Rp550 ke Rp5.250, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp400 ke Rp20.950.