Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pekerjaan Rampung, Manajemen Sanchaya di Lagoi Bintan Ogah Bayar ke Kontraktor
Oleh : Harjo
Selasa | 14-04-2015 | 18:49 WIB
sanchaya.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kontraktor yang mengerjakan pembangunan Sanchaya Resort di Kawasan Pariwisata Lagoi (KPL) Bintan, mengeluhkan manajemen Sanchaya. Meski pekerjaan sudah siap, namun pembayaran pekerjaaan tidak pernah ada kejelasan.

Awal pekerjaan dimulai berdasarkan surat perintah kerja (SPK) nomor 08/spk-BBH/TRP-DME/IX/2012 atas nama Direktur CV Sinar Anugerah Jaya (SAJ), subkontraktor PT Tamako Raya Perdana, selaku pemegang tender dari Sanchaya Resort.

"Ketika Tamako kabur dengan alasan tidak adanya kejelasan dari Sanchaya, SAJ diminta untuk meneruskan pekerjaan hingga selesai Mei 2014. Manajemen Sanchaya memang pernah membayar cicilan pada Februari 2014, namun selanjutnya tidak ada kejelasan lagi," kata Faisal, kuasa hukum CV SAJ, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (14/4/2015).

Faisal menjelaskan, dari seluruh biaya yang belum dibayarkan oleh Sanchaya kepada SAJ sekitar belasan miliar ruipiah. Anehnya, kata dia, saat SAJ menagih, pihak manajemen Sanchaya justru mengancamkan akan menyelesaikan permasalahan tersebut melalui jalur hukum.

"Sanchaya yang dikendalikan oleh Diana, berkewarganegaraan Rusia, sejak Mei 2014, dan belum pernah melakukan pembayaran dengan alasan progress pekerjaan harus disetujui oleh Robet Lim sebagai konsultan proyek. Padahal Robert Lim sudah tidak bekerja lagi di Sanchaya. Sebaliknya karena pekerjaan sudah selesai, ketika SAJ mempertanyakan hal ini, Zeriko, sebagai manajer proyek Sanchaya menyatakan akan membayar dengan membawa permasalan ini melalui jalur hukum yang akan menghubungi SAJ,"  tambahnya.

Faisal berharap agar hal seperti ini tidak terulang lagi dan meminta manajemen Sanchaya untuk menyelesaikan permasalahannya. Karena terkait banyaknya tunggakan tersebut tidak hanya dialami oleh SAJ semata.

"Karena informasi yang diterima, di Batam justru masih banyak lagi perusahaan subkontraktor yang mengerjakan pembangunan Sanchaya yang mengalami permasalahan serupa dan hingga saat ini  belum ada kejelasan juga," terangnya. (*)

Editor: Roelan