Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konsisten Patuhi Etika Jurnalistik Dasar Lahirnya Ekosistem Media yang Sehat
Oleh : Redaksi
Rabu | 09-10-2024 | 08:54 WIB
0910_sekolah-jurnalis_04943843878.jpg Honda-Batam
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana bersama para wartawan peserta SJI di Medan. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

BATAMTODAY.COM, Medan - Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan agar para wartawan konsisten melaksanakan etika jurnalistik. Hal itu menjadi dasar lahirnya ekosistem media yang sehat.

Menurut motivator kawakan ini, sangat penting membangun jejaring kerja wartawan yang berintegritas. Hal itu harus diimbangi dengan etika jurnalistik karena merupakan fondasi bagi terciptanya ekosistem media yang sehat dan kondusif.

Dr Aqua Dwipayana menyampaikan bahwa wartawan tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga merupakan agen perubahan sosial. "Wartawan memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, integritas menjadi hal yang mutlak," tegas pembicara laris itu.

Dr Aqua Dwipayana yang pernah menjadi wartawan di berbagai media nasional senantiasa memberikan atensi dan kepedulian pada berbagai program dan aktivitas insan pers nasional. Dirinya menyambut positif amanah menjadi salah seorang pengajar di Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

Pada Kamis 26 September 2024, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu kembali ambil bagian sebagai pengajar di SJI PWI Pusat yang pada penyelenggaraannya kali ini ini digelar di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utrara.

Pembicara handal yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia dan maupun di puluhan negara itu Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada 40 wartawan peserta SJI PWI Pusat. Tempatnya di Hotel Inna Dharma Deli Jl. Balai Kota No. 2 Medan.

Dr Aqua Dwipayana yang terus berkeliling Nusantara untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi ke berbagai wilayah itu menyampaikan materi dengan tema "Membangun Jejaring Kerja Wartawan yang Berintegritas". Inilah kali ketiga, Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini menjadi pemateri pada SJI PWI Pusat

Sebelumnya, Dr Aqua Dwipayana menjadi pemateri pada SJI PWI Pusat di Banjarmasin, pada Kamis 11 Juli 2024 di TreePark Hotel Banjarmasin, Jalan Ahmad Yani KM 6.2, Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Kemudian, menjelang akhir pekan pada minggu kedua 'Bulan Kemerdekaan' Agustus 2024, Dr Aqua Dwipayana berada di Kota "Serambi Hadramaut" Palembang, Sumatera Selatan untuk berbicara kepada para wartawan peserta SJI PWI Pusat di Kota Palembang.

"Merupakan kehormatan bagi saya menjadi salah satu bagian dari program yang sangat baik dan positif yang dilakukan PWI Pusat yakni SJI ini. Wartawan agar senantiasa mengembangkan dan terus mengasah diri karena mereka harus satu langkah lebih depan dibandingkan masyarakat pembacanya. Jika wartawan tidak memiliki pengetahuan dan kesadaran etik yang tinggi bagaimana dia bisa memberikan dampak positif melalui tulisan atau liputan jurnalistiknya," ungkap Dr Aqua Dwipayana yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas tersebut.

Sosok santun dan rendah hati ini senantiasa bersemangat dan antusias ketika akan memberikan pembekalan dan berbicara di hadapan para wartawan pekerja media. "Saya insyaAllah selalu siap dan bersemangat ketika kembali berjumpa dan berbincang dengan para wartawan," tegas Dr Aqua Dwipayana.

Langkah Konkret Membangun Jejaring

Lebih lanjut, Dr Aqua Dwipayana menjelaskan beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan untuk membangun jejaring kerja wartawan yang berintegritas:

1. Saling Menghormati dan Membantu: Wartawan harus saling menghormati satu sama lain, terlepas dari media tempat mereka bekerja. Saling membantu dalam mencari informasi dan berbagi sumber daya juga penting untuk memperkuat jejaring.

2. Menjaga Kualitas Jurnalisme: Wartawan harus senantiasa menjaga kualitas jurnalisme dengan mengutamakan akurasi, objektivitas, dan independensi dalam setiap pemberitaan.

3. Meningkatkan Kompetensi: Wartawan perlu terus meningkatkan kompetensi diri melalui pelatihan dan pendidikan. Dengan kompetensi yang mumpuni, wartawan dapat menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas dan bernilai.

4. Membangun Relasi dengan Narasumber: Membangun relasi yang baik dengan narasumber sangat penting untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam.

5. Aktif Berorganisasi: Bergabung dengan organisasi profesi wartawan dapat memberikan banyak manfaat, seperti akses ke pelatihan, networking, dan advokasi.

Ekosistem media yang sehat.

Dr Aqua Dwipayana meyakini bahwa jejaring kerja wartawan yang berintegritas akan berkontribusi pada terciptanya ekosistem media yang sehat. Ekosistem media yang sehat ditandai oleh keberagaman pendapat, kebebasan pers, dan perlindungan terhadap wartawan.

"Dalam ekosistem media yang sehat, wartawan dapat bekerja secara optimal tanpa adanya tekanan atau intervensi dari pihak manapun. Hal ini akan berdampak positif bagi masyarakat, karena mereka akan mendapatkan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan," ujar Dr Aqua Dwipayana.

Pada kesempatan tersebut, Dr Aqua Dwipayana juga memberikan pesan inspiratif kepada para wartawan. Ia mengajak seluruh wartawan untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa. "Jadilah wartawan yang profesional, berintegritas, dan bermanfaat bagi masyarakat," kata pria yang hobi membaca ini menegaskan.

Kunci Mendapatkan Akses

Dalam pandangan Dr Aqua Dwipayana, membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan dalam profesi wartawan adalah kunci untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke sumber-sumber informasi, memahami berita dengan lebih baik, dan menjalankan tugas jurnalistik dengan efektif.

Namun, kesemuanya mesti dilandasi oleh iktikad kuat dan keikhlasan dalam menjaga reputasi dan integritas diri sebagai wartawan profesional. Bapak dari dua anak ini menegaskan tetap menjaga integritas dan prinsip etik adalah hal utama.

Pastikan untuk memahami kode etik jurnalistik yang berlaku. Hindari konflik kepentingan yang dapat memengaruhi objektivitas pada liputan yang sedang dilakukan. "Luangkan waktu untuk memahami sumber-sumber informasi, baik itu narasumber, lembaga, atau komunitas yang dilaporkan," ucap pembicara laris yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu.

Juga, lanjut Dr Aqua Dwipayana, tunjukkan minat yang tulus pada topik yang dilaporkan dan berusaha untuk memahami perspektif mereka. Selanjutnya adalah membangun kepercayaan. Itu adalah kunci dalam hubungan dengan narasumber dan komunitas.

Jaga janji kita dan berkomunikasi secara jujur. Hindari mengejar cerita spektakuler dengan mengorbankan kebenaran atau etika. "Cobalah untuk membangun hubungan personal dengan narasumber. Bertemu mereka secara langsung, berbicaralah dengan mereka, dan simak cerita mereka. Jangan hanya menghubungi narasumber saat Anda membutuhkan informasi. Ciptakan hubungan yang berkelanjutan," kata Dr Aqua Dwipayana.

Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 ini juga menegaskan pentingnya memanfaatkan media sosial termasuk e-mail untuk menjaga kontak dengan narasumber dan kolega wartawan. Tetap terhubung dengan berita dan tren terkini di media sosial.

"Bergabunglah dengan organisasi wartawan atau kelompok diskusi untuk membangun jaringan dan memperoleh dukungan kolega. Hadiri konferensi dan acara industri untuk memperluas jaringan," pesan Dr Aqua Dwipayana.

Kemudian, tambah pria yang sangat menikmati saat jadi wartawan ini, teruslan belajar. Tingkatkan pengetahuan Anda tentang berita, teknologi, dan tren terkini dalam jurnalisme. Belajar dari pengalaman dan kesalahan Anda. Selain itu, lindungi sumber-sumber Anda, terutama jika mereka ingin tetap anonim.

Para wartawan, tambah Dr Aqua Dwipayana, ketika berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumber hendaknya melandasi semua dengan spirit silaturahim yang ikhlas dan jangan pernah transaksional.

Pria yang hobi membantu banyak orang ini pernah menekuni pekerjaan sebagai wartawan dan humas sebelum kemudian memilih berhenti dan hanya menjadikan Tuhan sebagai 'atasan'.

Saat masih jadi wartawan, aktivitas silaturahim itu dirasakannya sangat menyenangkan sehingga melakukannya dengan penuh suka cita. Hasilnya dahsyat dan luar biasa. Sampai sekarang masih berkomunikasi baik dengan orang-orang yang dikenalnya sejak sekira 36 tahun lalu.

Mereka respek sekali padanya, bahkan sangat menghargai Dr Aqua Dwipayana yang kiprahnya luar biasa terutama memotivasi banyak orang. "Sikap positif tersebut muncul karena persahabatannya tulus dan ikhlas. Tidak transaksional. Hanya bersikap baik kalau membutuhkan saja," ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Dalam pembekalannya, pria yang sejak puluhan tahun lalu konsisten melaksanakan silaturahim dengan ikhlas menceritakan pengalamannya yang sangat menarik berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumbernya saat masih jadi wartawan.

SJI yang diselenggarakan oleh PWI Pusat merupakan program pelatihan jurnalistik yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi wartawan muda di Indonesia. SJI memfokuskan diri pada pelatihan jurnalistik praktis dengan menghadirkan pengajar dari kalangan jurnalis profesional dan berpengalaman.

Kurikulum

Kurikulum SJI dirancang untuk membekali peserta dengan berbagai keterampilan jurnalistik yang esensial, termasuk:

Metode Pembelajaran SJI

SJI menggunakan metode pembelajaran yang beragam, antara lain:

1. Kuliah umum: menghadirkan pembicara dari kalangan jurnalis profesional dan pakar media.
2. Diskusi kelas: mendorong peserta untuk saling bertukar ide dan pengalaman.
3. Simulasi jurnalistik: memberikan peserta kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan jurnalistik yang telah dipelajari.
4. Mentorship: menghubungkan peserta dengan jurnalis profesional untuk mendapatkan bimbingan dan arahan.

Manfaat Mengikuti SJI

Berikut beberapa manfaat mengikuti SJI:

1. Meningkatkan keterampilan jurnalistik: peserta akan mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi jurnalis yang profesional dan kompeten.

2. Membangun jaringan: peserta akan bertemu dan berjejaring dengan jurnalis profesional dan calon jurnalis lainnya.

3. Meningkatkan peluang karir: peserta akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan di media massa.

SJI PWI Pusat merupakan program pelatihan jurnalistik yang berkualitas dan bermanfaat bagi para jurnalis muda di Indonesia. SJI menawarkan kurikulum yang komprehensif, metode pembelajaran yang efektif, dan berbagai manfaat bagi para pesertanya.*

Editor: Dardani