BATAMTODAY.COM, Tarempa - Banyak cara yang dilakukan oleh nelayan asing agar bisa mencuri kekayaan laut di perairan Indonesia. Selain menggunakan nama dan berbendera Indonesia untuk mengelabui petugas keamanan di laut, nelayan asing ini juga memiliki waktu-waktu tertentu untuk melancarkan aksinya mencuri ikan.

Hal ini diketahui dari hasil pengamatan Komandan KRI Kapitan Pattimura-371, Letkol Laut (P) Fajar Hernawan, selama melakukan pengamanan di laut perbatasan. Nelayan asing tersebut acapkali melakukan aksinya tak lagi pada siang hari, melainkan pada malam hingga dinihari.

Fajar mengatakan, pada saat melakukan aksinya para kapal nelayan asing tersebut juga mematikan seluruh lampu kapal dengan harapan dapat mengelabui aparat keamanan di laut. "Mereka (kapal asing, red) biasanya mulai beraksi ketika gelap. Jadi, selama hari terang mereka bersembunyi. Nah,  malam harinya, biasanya sekitar pukul 20.00 WIB mereka mulai tampak untuk melancarkan
aksinya. Kemudian, sekitar pukul 03.00-04.00 dinihari mereka mulai masuk lagi," terang Fajar, Minggu (13/4/2015).

Di tempat yang sama, Komandan Lanal Tarempa, Letkol Laut (P) Tomy Erizal, juga mengatakan beroperasinya nelayan asing di zona perbatasan juga menjadi alternatif bagi para pelaku ilegal fishing tersebut. Sebab jika beroperasi di zona tersebut dianggap aman dan memudahkan mereka lari ke zona perbatasan dari kejaran aparat penegak hukum di laut.

Seperti diberitakan, lapal Perang Indonesia (KRI) Kapitan Pattimura-371) menangkap dua kapal nelayan asing asal Thailang, yakni KM Cahaya Laut-1 yang berbendera Indonesia ddan PSF 1812 berbendera Malaysia, Minggu (12/4/2015) dinihari. Dua kapal itu diamankan di perbatasan Malaysia dan Tahiland dengan koordinat 03”33’85 LU – 105”00’330 BT atau sekitar 80 nautical mile dari Tarempa di lokasi yang berbeda. (Baca: TNI AL Tangkap Dua Kapal Nelayan Asing di Perairan Anambas). (*)

Editor: Roelan