Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

240 Peserta Semarakkan Rentak Zapin di Telukbakau Bintan
Oleh : Harjo
Jum'at | 10-04-2015 | 18:45 WIB
zapin_bintan.JPG Honda-Batam
Rentak zapin yang diikuti 240 peserta di Telukbakau, Bintan. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dalam rangka HUT Kemala Bhayangkari ke-35 yang disejalankan dengan Hari Kartini  serta Extravaganza 2015, sebanyak 240 personel yang terdiri dari anggota Bhayangkari, polwan, polki dan anggota Satbrimob gelar rentak tari zapin dari Telukbakau, Kecamatan Gunungkijang, Bintan, Jumat (10/4/2015).

Ketua Cabang Bhayangkari Bintan, Ami Kristiaji, menyebutkan, ide pelestarian budaya asli Melayu melalui tari rentak zapin muncul dari Ketua Bhayangkari Kepri sehingga dalam pelaksanaannya dengan tujuan untuk memecah rekor MURI, disejalankan secara langsung  dari lima tempat berbeda, di antaranya Bintan, Tanjungbalai Karimun, Tanjungpinang, Natuna dan Batam.

Ami menambahkan, rentak zapin sebagai budaya asli Melayu bertujuan untuk melestarikan budaya asli Melayu agar generasi muda tanah Melayu  tidak lupa dengan budayanya sendri. Karena dalam perjalanan sudah banyak generasi muda  yang justru sudah mencintai budaya luar sehingga budaya daerah ditinggalkan begitu saja.

"Sebelum diselenggarakannya rentak Melayu ini, sebelumnya telah laksanakan rangkaian baik latihan parsial serta di Polda Kepri hingga pelaksanaan di Bintan diawali dengan berbagai kegiatan, baik penampilan ketangkasan dari polisi cilik, drumband dari Satpol PP Bintan dan deklarasi organisasi wanita se-Kabupaten Bintan, serta bazar oleh polsek di wilayah Polres Bintan," terangnya.

Sementara itu Kapolres Bintan, Ajun Komisaris Besar Polisi Kristiaji, selaku pembina Bhayangkari Bintan, menyampaikan, dengan diselenggarakan rentak zapin Melayu ini diharapkan dapat mewujudkan pelestarian budaya Melayu dan sebagai bentuk ekspresi terhadap seni budaya, serta meningkatkan rasa kecinta.

"Semoga dalam pelestariannya, rentak zapin bisa dijadikan sebagai tari pergaulan di tengah masyarakat dan bisa dikemas lebih baik hingga bisa dengan mudah diterima oleh generasi muda," harapnya.

Besarnya budaya dengan beragam keunikannya harus dilestarikan jangan sampai luntur termakan zaman dan canggihnya teknologi. Karena hal tersebut harus dimaknai oleh generasi sebagai warisan budaya yang sangat tinggi. Ke depan, tari zapin harus terus  dikembangkan kepada masyarakat luas.

Kristiaji menyampaikan, kiprah Bhayangkari sudah semakin meningkat, konsistensi dalam harus mendukung kinerja Polri agar semakin ditingkatkan, terutama menjaga kekompakan khusus di lingkungan Polri terhadap masyarakat umumnya. (*)

Editor: Roelan