Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Para Peneliti yang Alami Kecelakaan Laut di Bintan Pernah Lakukan Survei di Anambas
Oleh : Nursali
Senin | 16-03-2015 | 09:52 WIB
Kapal Nurah.jpg Honda-Batam
KM Nurah yang pernah bersandar di dermaga Kabupaten Kepulauan Anambas, tahun 2012 lalu. (Foto: dok DKP Kepulauan Anambas)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar, membenarkan adanya sejumlah peneliti Indonesia dan asing, serta LSM yang akan melakukan survei di Kepulauan Anambas dan Natuna, namun kapal yang ditumpang tenggelam di perairan Bintan pada Sabtu (14/3/2015) malam. (Baca: Kapal yang Bawa Peneliti Terumbu Karang Tenggelam di Perairan Tanjungtodang). Para peneliti itu sebelumnya pernah melakukan penelitian di Anambas.

Yunizar menjelaskan, KM Nurah yang ditumpangi itu tenggelam di sekitar Timur Laut Lobam sekitar pukul pukul 22.00 WIB. "Kapal itu membawa tim survei Anambas dan Natuna, ahli ikan karang serta LSM yang peduli di bidang ekosistem, serta peneliti dari LIPI Jakarta. Kapal yang berbentuk kapal Pinisi ini nantinya akan meneliti terumbu karang dan spesies ikan di Anambas dan Natuna," terang Yunizar kepada pewarta di Tarempa, Minggu (15/3/2015) siang.

Yunizar menyampaikan, diduga kapal itu tenggelam karena tidak berfungsinya mesin pompa air sehingga menyebabkan kapal dengan cepat tenggelam. Beruntung pada saat kejadian Guskamla dan KRI datang menolong.

Yunizar juga menjelaskan, tim survei tersebut sebelumnya pernah melakukan penelitian di Kepulauan Anambas dan menemukan beberapa jenis spesies ikan baru. "Dulu pernah datang di tahun 2012. Sekarang datang lagi karena ada proyek dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikerjakan oleh badan konservasi international," jelas Yunizar.

Sementara itu, Kepala Kantor Syahbandar Tarempa, Rinaldi, sempat kaget ketika mengetahui kapal tersebut tenggelam di perairan Bintan. Pihaknya juga memastikan jika kapal yang digunakan oleh peneliti serta orang Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum pernah masuk ke wilayah Anambas.

"Dari data kami, baru kali inilah kapal itu mau masuk kemari (Anambas, red). Tapi saya coba koordinasikan dulu sama Syahbandar Batam, ya," katanya saat dihubungi. (*)

Editor: Roelan