Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Empat Peneliti Asing dan 12 WNI Selamat

Kapal yang Bawa Peneliti Terumbu Karang Tenggelam di Perairan Tanjungtodang
Oleh : Romi Chandra
Senin | 16-03-2015 | 08:00 WIB
penumpang_KM_Nurah.JPG Honda-Batam
Penumpang KM Nurah yang berhasil diselamatkan. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapal Motor (KM) Nurah, kapal yang mengangkut peneliti terumbu karang tujuan Tarempa yang bergerak dari pelabuhan Batuampar, tenggelam di perairan Tanjungtondang, Kabupaten Bintan, pada Sabtu (14/3/2015) malam.

Nyaris memakan korban, namun para penumpang kapal kayu yang ditumpangi 20 orang yang terdiri dari 12 orang warga Indonesia, tiga warga Australia dan satu orang warga negara Amerika Serikat tersebut berhasil diselamatkan KRI Patimura 371, dan kemudian dibawa kembali ke Batam.

Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Wialayah Barat, Laksamana Pertama Abdul Rasyid, menuturkan, tengelamnya kapal kayu yang dinahkodai Musyaimin (39) tersebut diduga terkena terjangan ombak yang keras, sehingga mengakibatkan bagian kapal bocor.

"Kapal tersebut bertolak dari Batuampar sekitar pukul 17.00 WIB. Empat jam perjalanan, sekitar pukul 20.00 WIB, diketahui bagian bawah kapal bocor terkena terjangan ombak yang kuat," kata Rasyid di Lanal Batam, Minggu (15/3/2015) pagi.

Mengetahui kapal bocor, semua penumpang berusaha mengeluarkan air dari kapal dengan alat seadanya. Namun kondisi semakin parah dan satu jam kmudian, air sudah masuk ke kabin kapal.

"Kita mendapat kabar dari salah seorang anggota kapal KM Nurah sekitar pukul 22.00 WIB dengan koordinat 01' 12LU-104 18 BT sebelah utara Tanjung Tondang. KRI Patimura 371 bergegas ke lokasi tenggelamnya kapal untuk melakukan pencarian penyisiran dari perairan Pulau Bintan," terangnya.

Ditambahkan Rasyid, semua penumpang kapal tersebut berhasil diselamatkan dan kemudian dibawa kembali ke Batam menggunakan KM Patimura 371. "Semua penumpang selamat. Mereka sudah sampai di Batam sekitar pukul 7.30 WIB pagi tadi. Proses selanjutnya kita serahkan ke Kepolisian Kawasan Perairan (KKP)," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan