Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengelolaan Transportasi Laut Kuala Tungkal-Batam

Bupati Tanjabbar Sebut Pengusaha Batam Suka Menindas Pengusaha Lokal
Oleh : Redaksi
Kamis | 12-03-2015 | 12:48 WIB
small_11Kapal_Marina.jpg Honda-Batam
Kapal Marina yang  melayani rute Kuala Tungkal-Batam

BATAMTODAY.COM, Tanjung Jabung Barat - Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi, Usman Ermulan menyatakan kegeramanan dengan para pengusaha Batam yang suka menindas pengusaha di wilayahnya dalam pengelolaan transportasi laut di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat.

"Kita tidak ingin pengusaha kapal laut di Kuala Tungkal tertindas oleh pengusaha daerah lain yang bermaksud menguasai transportasi laut di daerah kita. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat  bekerjasama dengan pengusaha lokal menambah jalur transportasi laut Kuala Tungkal - Batam," kata Usman di Kuala Tungkal Kamis (12/3/2015).

Jalur baru  Kuala Tungkal - Batam sudah diresmikan oleh Bupati Usman Ermulan, di Pelabuhan LLASDP Kuala Tungkal, Minggu (8/3/2015) lalu. Selama ini bisnis transportasi laut di Kuala Tungkal dimonopoli oleh pengusaha dari Batam, Kepulauan Riau.

Selama 8 bulan terakhir, menurut Usman,  pengusaha transportasi laut di Tanjabbar mati suri karena jalur laut dikuasai oleh pengusaha dari luar daerah, terutama Batam dengan menambah sejumlah jalur pelayaran kapal penumpang.

"Penambahan jalur bermula ketika Kapal Marina Batam berukuran besar sepi penumpang akibat lewat perairan luar. Pengusaha kapal Marina kemudian mengubah spek kapal menjadi kecil," katanya.

Selain itu mereka juga mengubah trayek lewat perairan dalam, Kuala Tungkal - Kuala Enok - Guntung - Batam. Penumpang tujuan Batam mereka ambil, padahal seharusnya milik pengusaha Kuala Tungkal.

"Para pengusaha kita mengeluh karena penumpang kapal laut dikuasai oleh pengusaha dari Batam. Apa pengusaha kita tidak boleh ikut berusaha ? Mereka jangan begitu. Harus berbagilah, jangan diambil semua, yang lain kan perlu hidup juga," kata Bupati Tanjabbar.
 
Menurut Usman, pengusaha Batam harusnya bijaksana, jika masih ingin terus berusaha dalam investasi transportasi laut di Tanjabbar. Setelah Pemkab Tanjabbar berkoordinasi dengan Pemprov Kepri, pengusaha Tanjabbar kini boleh berbagi trayek, dua hari dalam satu minggu.

"Kita membela pengusaha daerah. Ada dua nanti kita siapkan boatnya. Lima hari dari batam, dua hari dari Kuala Tungkal. Kalau bisa tiga atau empat, biar merata trayeknya,," katanya.

Editor: Surya