Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Enam Pengaruh Rokok Terhadap Tidur Anda
Oleh : Redaksi
Kamis | 12-03-2015 | 08:20 WIB
ilustrasi_jam_tidur.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - ANDA perokok atau pernah merokok? Menurut peneliti, Anda berarti sudah merusak pola tidur alami Anda.

Padahal manusia butuh cukup tidur untuk tetap sehat. Karena itu, marikah kenali pengaruh rokok terhadap tidur yang mungkin sudah Anda alami sendiri.

1. Ritme Sirkadian Terganggu
Tim peneliti University of Rochester tahun 2013 bereksperimen dengan tikus yang terekspos kronis asap rokok. Ilmuwan menemukan ada gangguan nyata terhadap ritme sirkadian alami yang hanya memburuk dengan bertambahnya kadar tembakau yang dihirup.

Konsekuensi gangguan ritme sirkadian tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga meningkatkan resiko terkena depresi dan gangguan psikis lainnya.

2. Apnea Tidur
Menurut studi 2011, perokok risikonya 2,5 kali lebih besar terkena apnea tidur, yakni gangguan kesulitan bernapas saat tidur. Apnea tidur obstruktif adalah jenis yang paling umum.

Kondisi ini terjadi karena otot saat tidur mengalami relaksasi dan menutup saluran pernafasan. Perokok lebih sering mengalaminya, karena asap rokok mengiritasi jaringan di hidung dan tenggorokan.

3. Sering Terbangun
Tahun 2008, peneliti di Johns Hopkins menganalisa pola tidur. Dari kelompok bukan merokok, 5 persen mengatakan tidurnya tidak nyenyak. Sementara dari kelompok yang merokok ada 22,5 persen.

Riset menggunakan alat elektroensefalografi (EEG) untuk memonitor tidur peserta eksperimen di rumah. Hasilnya, kelompok perokok banyak yang mengalami gangguan tidur ringan, setengah bangun dan setengah tidur.

4. Susah Tertidur
Menurut studi 2013, University of Florida menemukan setiap orang kehilangan rata-rata 1,2 menit waktu tidur untuk setiap batang rokok yang mereka hisap. Ini karena stimulasi nikotin dan efek tidak merokok saat tidur.

Mereka yang merokok dua jam sebelum beranjak ke tempat tidur, kesulitan untuk tertidur karena nikotin mengganggu siklus tidur-bangun alami.

5. Insomnia
Menurut National Sleep Foundation, insomnia bisa disebabkan oleh kondisi psikiatris dan medis serta gaya hidup. Karena nikotin adalah stimulan, perokok bisa dengan mudah terkena insomnia jika merokok secara rutin menjelang jam tidur. Studi lain menemukan, perempuan di usia paruh baya yang merokok lebih rentan mengidap insomnia.

6. Jangan Mulai Merokok
Berhenti merokok akan memperbaiki kualitas tidur Anda. Namun, hasil riset menunjukkan, orang yang tidak pernah merokok lah yang tidurnya paling pulas. Memang ada perbaikan setelah berhenti merokok, tapi lebih baik jika tidak mencobanya sama sekali. (*)

Sumber: DW