Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dipertimbangkan, Harga Elpiji 3 Kg di Tanjungpinang Naik Rp5.000
Oleh : Habibi
Senin | 09-03-2015 | 14:47 WIB
ilustrasi_elpiji_3_kg.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Pusat belum lama ini menaikkan harag elpiji ukuran 12 kg sebesar Rp5.000 per tabung. Meski di Tanjungpinang elpiji 3 kg disepakati tidak ada perubahan lagi, namun Pemko Tanjungpinang bersama Pertamina malah membicarakan rencana kenaikan harga sebesar Rp5.250, dari Rp15 ribu menjadi Rp20.250.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono, mengaku telah melakukan rapat sebanyak dua kali bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Dalam rapat tersebut, Riono mengatakan, Hiswana Migas minta harga gas melon itu dinaikkan.

"Tapi itu belum final. Kita akan melakukan rapat yang ketiga kalinya dalam waktu dekat. Semoga rapat ini menjadi rapat final tentang kenaikan harga elpiji di Tanjungpinang," ujar Riono saat ditemui di Lapangan Sulaiman Abdullah, Minggu (8/3/2015).

Riono mengimbau, sebelum ada hasil rapat tersebut, pangkalan tidak diperkenankan menaikkan harga elpiji secara sepihak. Jika pangkalan tetap melakukan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan memberikan sanksi.

"Sama halnya pangkalan yang mendistribusikan ke warung-warung, juga akan dikenakan sanksi. Sanksinya berupa pembinaan dari Disperindag dan pemasangan spanduk berisikan keterangan harga elpiji dan larangan menjual ke warung," terang Riono.

Untuk itu, Riono pun menugaskan Disprindag untuk mengecek warung yang turut menjual melon. Jika kedapatan, maka pangkalan yang menjualkan elpiji kepada warung tersebut akan dikenakan sanksi serta tabung gas yang dijual oleh elpiji tersebut akan ditarik.

"Dalam rapat nanti juga kita akan membicarakan mekanisme pembelian elpiji di pangkalan, agar semuanya tertib," kata Riono.

Meskipun telah melakukan rapat bersama Hiswana Migas, Riono juga meminta Gubernur Kepulauan Riau menjadi leading sector dalan penentuan harga elpiji di Tanjungpinang dan Bintan. "Karena kita satu daratan, jadi jika naik ya naik dua-duanya, jika tidak ya tidak dua-duanya. Makanya kita minta peran gubernur sebagai leading sektor, karena ini berbicara tentang dua daerah," ujar Riono. (*)

Editor: Roelan