Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Batam Angkat Tangan

Warga Belakangpadang Masih Andalkan Air Sumur dan Tadah Hujan
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 12-02-2015 | 18:04 WIB
yumasnur_baru.jpg Honda-Batam
Yumasnur, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan kepala keluarga (KK) di Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, hingga kini belum pernah mencicipi air bersih dari PT Adhya Tirta Batam (ATB). Padahal, usulan pembangunan pipa di bawah laut digadang-gadang oleh Pemerintah Kota Batam sudah berlangsung bertahun-tahun lalu.

Terpaksa warga mengandalkan air sumur dan air tadah hujan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Batam, Yumasnur, mengaku, pembangunan pipa bawah laut dari Batam ke Belakangpadang itu butuh biaya besar sehingga belum bisa direalisasikan. Nilainya sekitar Rp21 miliar.

"Anggarannya itu cukup besar, makanya air bersih untuk Belakangpadang tidak terealisasi sampai detik ini meski usulannya sudah lama," ujar Yumasnur, kepada BATAMTODAY.COM, belum lama ini. 

Besarnya anggaran pemasangan pipa air bersih ke pulau Belakangpadang disebabkan oleh akses menuju pulau tersebut harus melintasi laut yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Sehingga pemasangan pipa harus berada di dasar laut.

"Jadi, pipanya harus ditanam di dasar laut. Kendala lainnya adalah jarak dari Batam ke Belakangpadang sangat jauh. Kalau pakai perjalanan speedboat saja membutuhkan waktu setengah jam lebih untuk sampai ke Pulau Perindu," terangnya.

Yumasnur menjelaskan dengan anggaran yang dibutuhkan sangat banyak itu, maka jalan keluar satu-satunya agar pembangaunan pipa air berish terealisasi dengan mengajukan usulan itu ke pemerintah pusat.

"Nanti PU melalui Wali Kota Batam akan mengusulkan ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan bisa terealisasi," ujarnya. (*)

Editor: Roelan