Batam, batamtoday - Samsinar (43) seorang ibu rumah tangga melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya oleh Sonny, pegawai Dispenda Batam, di Mapolresta Barelang, Selasa (14/12) sekitar pukul 16.00 WIB.

Tindakan penganiayaan terhadap korban terjadi di kantor Dispenda kota Batam, Selasa (14/12) siang lalu. Saat itu korban sedang berada di kantor tersebut untuk mengurus surat perijinan.

"Saya dianiaya dan dipukuli pelaku (Sonny, red)," jelasnya.

Dia menceritakan, setelah bertemu Kadispenda Batam, Raja Supri dalam hal pelaksaan perijinan, korban diarahkan untuk bertemu dengan salah seorang staf yang bernama Nur. ketika akan bertemu dengan Nur di ruang kerjanya, korban meminta izin terlebih dulu kepada pelaku Sonny yang kebetulan bertugas didepan ruangan tersebut.

Saat meminta izin kepada Sonny untuk bertemu dengan Nur, Sonny mengatakan bahwa Nur sedang tidak berada di tempat. Mengingat pentingnya bertemu dengan Nur, korban kemudian meminta nomor handphone Nur kepada Sonny, namun sekali lagi Sonny tidak bisa memberikan apa yang diminta korban.

"Dia bilang dia tidak tahu nomor Hp ibu Nur, sya gak percaya, lalu saya coba minta no Hp Ibu Nur kepada pegawai yang lain," kata ibu yang tinggal di perumahan Bida Ayu ini kepada wartawan.

Merasa tidak puas atas jawaban dari Sonny, korban lantas mencoba untuk masuk ke dalam ruangan tersebut dan meminta nomor handphone Nur kepada pegawai lain yang berada di dalam ruangan, saat itulah penganiayan terhadap dirinya terjadi.

Korban langsung diteriaki dan dicekik oleh Sonny, dalam penganiayaan tersebut korban dipukuli sebanyak 2 kali pada bagian kepala dan 3 kali pada bagian tubuh korban.

"Selain itu Hp milik korban dibanting pelaku," katanya dengan nada kesal.

Kasus ini sekarang sedang ditangani pihak satuan reskrim Kepolisian Polresta Barelang. Hingga saat ini polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap korban dan sejumlah saksi.