Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Batam Ada yang Tertipu, Polisi Buru Penjual Obat Jalanan
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 17-01-2015 | 15:34 WIB
mapolsek-sekupang.gif Honda-Batam
Mapolsek Sekupang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi penipuan tukang obat keliling dengan menggunakan ilmu kesaktian abal-abal  atau dengan obat yang dijual marak terjadi di Batam.

Sedikitnya dalam dua pekan terakhir, Mapolsek Sekupang sudah menerima 3 laporan penipuan oleh tukang obat yang sering membuka lapak di pinggir jalan umum. Seperti yang dialami Lanny Kristanty (46) warga Tiban Indah.

"Uang tunai 250 dolar Singapura saya hilang saat melihat dan membeli obat yang ditawarkan pelaku. Tapi saya sadarnya ketika sudah berada di rumah," kata Lanny wanita berkerudung ini kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (17/1/2014).

Lanny mengatakan kejadian itu pada Rabu (31/12/2014) tepatnya malam pergantian tahun baru. Saat itu ia tengah berada di seputaran Mall Nagoya Hill saat hendak pulang dirinya melihat segerombolan orang yang tengah ngumpul di pinggir jalan. 
 
"Saat saya medekat ternyata orang yang tengah kerumunan karena ada tukang obat yang menggelar dagangannya sambil menunjukan atraksi khasiat obat yang dijual," ujarnya.

Obat yang ditawarkan pelaku kata Lanny sejenis dengan penawar rindu, namun karena sang pelaku menunjukan atraksi seperti menyayat tangan dengan golok untuk lebih meyakinkan warga.

Lanny pun tertarik untuk memiliki obat tersebut. Lantas ia membeli obat dengan ukuran botol kecel dengan harga Rp20 ribu.   

"Tidak hanya saya yang membeli obat itu sekitar tujuh orang yang maju untuk membeli obat tersebut. Tapi ketika hendak maju pelaku menawarkan satu tasbih, tapi yang bisa mendapatkan tasbih itu hanya 1 orang," kata Lanny.

Lanny menjelaskan saat itu pelaku menanyakan kepada 7 orang yang membeli obat."Siapa yang paling tua diantara kalian akan mendapatkan tasbih sakti," kata Lanny saat menirukan pelaku.

Karena Lanny yang paling tua, iapun mendapatkan tasbih, sementara pelaku memberikan tasbih itu dengan cara mengikatnya di tangan. "Saya paling tua umurnya diantara 7 orang yang beli obat itu," katanya

Saat mendapatkan tasbih Lanny dipanggil para pelaku untuk masuk ke dalam mobil, ia langsung menghampiri para pelaku tersebut.

"Saat di mobil hanya ada satu orang, tapi pelaku langsung meminta barang-barang berharga yang saya miliki untuk ditunjukan, dompet, perhiasan. Untungnya pelaku tidak melihat kalung saya," ujarnya.

Ketika ditunjukkan kepada pelaku dompet Lanny yang berisi uang tunai 270 dolar Singapura. Pelaku langsung mengambil 250 dolar dan menyurui dia untuk tidak memberitahukan kepada siapapun saat keluar dari mobil.

"Hanya $20 dolar pelaku meninggalkan uang di dompet. Saya sadarnya ketika sampai dirumah, kalau uang saya sudah diambil tukang obat. Tapi saat menghampiri kembali ke Nagoya Hill para tukang obat itu sudah tidak ada lagi," kata dia.

Kapolsek Sekupang Kompol Rimsyahtono membenarkan kasus ini tengah dalam penyelidikan. Namun demikian satu orang pelaku berhasil diamankan.

"Tapi kita masih mencari para pelaku yang lainya, karena mereka berkelompok tidak hanya sendiri," pungkasnya.

Editor: Dodo