Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keterangan Saksi Tak Berurutan, Penyebab Kasus Ambok Belum Terungkap
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 14-01-2015 | 18:00 WIB
kapolresta_barelang_asep_syafrudin.jpg Honda-Batam
Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Polisi Asep Safrudin. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Proses penyelidikan kasus pembunuhan terhadap Ambok Maik, warga Kavling Nongsa yang ditemukan tewas dibungkus dalam karung tanpa kepala, terus berlanjut. Namun polisi mengakui belum bisa mengungkap kasus tersebut lantaran masih kekurangan informasi.

"Kami tidak diam soal kasus ini. Anggota tetap menyelidiki. Ada beberapa hal yang harus didalami lagi karena keterangan yang didapat masih belum berkaitan atau belum berantai," kata Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Polisi Asep Safrudin, di Mapolresta Barelang, Rabu (14/1/2015).

Asep membantah jika penyelidikan kasus itu menemui jalan buntu. "Kalau buntu tidak. Sekarang kan masih didalami. Yang pasti akan kita upayakan sebisa mungkin," tambahnya.

Selain itu, keluarga korban sebelumnya juga menyebutkan bahwa korban sempat bertemu dengan salah satu oknum aparat. Apakah penyelidikan yang dilakukan sudah mengarah kepada aparat itu, Asep mengatakan belum bisa memastikan.

"Kita belum bisa menerka-nerka ke mana arahnya. Yang jelas, sekarang kita masih dalami dan mencari keterangan lebih lanjut agar bisa mengungkap lasus ini," katanya.

Jasad Ambok Maik sendiri ditemukan tanpa kepala dengan terbungkus karung oleh warga Tanjungbanun, Kecamatan Galang, di daerah Pulau Pumpun pada Minggu, 19 Oktober 2014 lalu.

Hasil autopsi yang dilakukan dua dokter spesialis forensik, dr Evi Diana Fitri SpF yang didatangkan dari Tanjungpinang, dengan dibantu oleh Iptu Galuh dari Polresta Barelang, menunjukkan leher korban dipenggal dengan menggunakan senjata tajam saat masih bernyawa.

"Kematian jenazah dari hasil otopsi yang dilakukan karena leher Ambok digorok menggunakan senjata tajam dengan keadaan masih bernyawa," ujar Evi.

Namun, imbuh Evi, sebelum lehernya digorok, Ambok dibacok di bagian perut sehingga menyebabkan luka menganga sepanjang 18 cm. Kemudian, ada dua luka tusukan di bagian punggung kanan, dan jari telunjuk sebelah kanan patah.

Meski mendapat tusukan tiga kali, organ bagian dalam pria dengan tinggi 160-165 cm itu tidak mengalami kerusakan. "Jantung, paru-paru, usus yang terburai hingga tulang juga tidak ada yang terkena benda tajam," jelasnya. (*)

Editor: Roelan