Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Boat TKI Ilegal Tenggelam di Perairan Berakit

Samsul 'Pemain' Lama dan Mengaku Sering 'Setor' ke Oknum Aparat
Oleh : Harjo
Senin | 05-01-2015 | 10:10 WIB
samsul_TKI.jpg Honda-Batam
Samsul (bersebo), saat tiba di Pelabuhan Bulanglinggi di bawah pengawalan aparat kepolisian.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Samsul, pemilik boat membawa TKI yang karam di perairan Berakit dan mengakibatkan 6 orang dari 11 penumpang termasuk kapten dan ABK kapal tewas, ternyata sudah lama melakukan bisnis antar jemput TKI ke Malaysia secara ilegal melalui Desa Berakit, Kecamatan Gunungkijang, Bintan.

"Kami memang sudah lama kerja antar jemput TKI dari Berakit ke Malaysia. Memakai boat yang tenggelam susah berjalan lebih dari satu tahun," terang Samsul kepada BATAMTODAY.COM di Mapolsek Bintan Utara, setelah berhasil ditangkap oleh anggota Reskrim Polsek Bintan Utara dan anggota Reskrim Polres Bintan, bersama dua rekannya Riadi dan Khaidir, Minggu (4/1/2015).

Samsul, warga Telukmerbau Berakit ini, menjelaskan dia bersama dua rekannya adalah selain pemilik boat juga penampung TKI saat sampai atau dari darat. Sebelum boat yang membawa TKI ilegal tenggelam di perairan Berakit, kapten atau tekong boat Al Jufri, sudah melaporkan kepada dirinya sekitar 8 jam hingga  boat yang membawa 11 penumpang itu tenggelam bersama boat di depan perairan Berakit.

"Kita sudah mendapatkan laporan dari Jufri, sekitar enam jam perjalan menuju Berakit, dalam situasi angin dan gelombang tinggi boat mengalami mati mesin. Kita sudah sempat meminta pertolongan kepada pihak lain, tetapi karena kondisi cuaca yang kurang baik, tidak ada yang berani memberikan bantuan. Hingga boat bersama penumpang  terombang-ambing di laut dan akhirnya tenggelam," ungkapnya.

Lebih jauh Samsul menyebutkan boat miliknya yang tenggelam memiliki dua  mesin masing-masing 115 PK. Dengan nahkoda Al Jufri dengan dua ABK masing-masing Zuhri dan satu lagi orang baru yang belum dikenalnya. Selama menjalankan bisnisnya yang sudah berlangsung lama, memang aman-aman saja, salahsatunya karena selama ini setiap antar dan jemput TKI secara ilegal tetap ada 'setoran' kepada oknum aparat.

"Selama ini memang kita selalu ada setoran kepada oknum aparat, terutama saat menjemput TKI secara ilegal dari Malaysia," tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Bintan Utara Komisaris Polisi Joko Priyanto, menyebutkan akibat tenggelamnya boat yang membawa TKI ilegal, masih ada satu orang lagi yang diduga awak dari boat yang masih belum diketemukan. Sedangkan 10 orang lainnya sudah diketemukan, diantaranya lima orang selamat dan lima orang lagi ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

"Sampai saat ini, satu orang lagi yang belum diketemukan, semoga dengan tertangkapnya pemilik boat yang digunakan untuk mengangkut TKI ilegal, bisa mendapatkan titik terangnya dan saat ini ketiga yang diduga sebagai pemilik boat  masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," katanya.

Editor: Dodo