Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hilang Semalaman, Nelayan Anambas Ini Ditemukan dalam Kondisi Lemah
Oleh : Nursali
Senin | 05-01-2015 | 08:10 WIB
Edy_Nelayan_Yang_Hilang.jpg Honda-Batam
Edy saat tiba di dermaga pelabuhan pemda setelah diselamatkan di perairan Pulau Buhan. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Edy (45), nelayan Batubalai, Desa Sritanjung, Tarempa, Anambas, yang sempat dilaporkan hilang sejak Sabtu (3/12/2014), akhirnya ditemukan. Saat ditemukanoleh warga dengan speedboat milik Dinas Perhubungan Anambas, Minggu (4/1/2015) siang, Edy tengah terbaring lemas di pompongnya dekat perairan Pulau Buhan, Kecamatan Siantan.

Pelaksana Teknis Kasi Pelabuhan dan Lalu Lintas Pelabuhan laut, Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Anambas, Jemmy Permana, menuturkan, pencarian Edy dimulai pada Minggu pagi sekitar pukul 09.30 WIB dengan melibatkan tujuh orang. Pencarian dimulai di sekitar Pulau Temawan.

Pada saat ditemukan, Edy dalam kondisi lemah dalam pompongnya yang kehabisan bahan makanan serta air minum.

"Awalnya saya lihat dengan menggunakan teropong saya lihat ada bendera yang aneh  yang tak lazim digunakan oleh nelayan kebanyakan. Begitu kami dekati ternyata pompong tersebut adalah pompong yang kami dengar hilang itu," kata Jemmy, Minggu sore.

Dia mengatakan, pompong tersebut mengalami kerusakan pada kemudinya dan sauhnya patah sehingga Edy berserta pompongnya terbawa arus laut yang memang kebetulan cukup deras hingga mencapai perairan Pulau Buhan.

"Memang, saat melakukan pencarian informasi yang kami terima itu sangat minim sekali. Kami hanya tau posisi terakhir dia (Edy, red) saat hilang saja," ujar Jemmy.

Ia juga mengatakan pada saat pencarian dilakukan, salah seorang petugas Dishub tersebut sempat melihat pompong yang dikabarkan hilang. Namun mereka sempat kehilangan jejak karena jarak pandang yang terbatas ditambah cuaca pada saat pencarian tidak bersahabat.

Pencarian pun dihentikan untuk sementara waktu sembari berlindung dari cuaca yang kurang kondusif tersebut.

"Salah seorang rekan kita memang sempat melihat pompong yang dikabarkan hilang dengan ciri-ciri tersebut. Tapi sempat hilang. Kami pun berlindung dari badai. Setelah reda kami langsung menuju ke tempat pompong tersebut. Sebelah barat Pulau Buhan sekitar setengah mil dari Pulau Buhan-lah. Sampai di lokasi sekitar pukul 14.30," terang Jemmy.

Saat penemuan ia beserta petugas lainnya sempat khawatir. Dilihat dari kejauhan, pompong nelayan tersebut tidak ada tanda-tanda kehidupan. Namun setelah didekati, Edy sedng terbaring lemah di pompongnya.

"Menurut keterangan dia (Edy, red), sebelumnya dia terkena gelombang besar. Jadi, sirkulasi mesin kemasukan air laut sehingga mati. Kemudian sauhnya patah. Dan Edy dia bilang masih di sebelah barat Air Bini, sedang berlabuh. Jadi karena patah jangkarnya ini, keseret terus," jelasnya.

Edy langsung dibawa ke Puskesmas Tarempa untuk mendapatkan perawatan. Isak tangis dari keluarga yang tengah menunggu korban pun terdengar keras di Pelabuhan Pemda Tarempa.

Edy sendiri sempat dilaporkan hilang saat memancing di perairan Anambas pada Sabtu (3/1/2015) pagi kemarin sekitar 4 mil perairan Tanjungpedas. Diduga, nelayan tersebut tersapu gelombang akibat cuaca buruk yang menerpa Kabupaten Kepulauan Anambas.

Edy (45) melaut menggunakan pompong (kapal kayu, red) berukuran 5 GT bewarna kuning hijau, pergi melaut sejak Sabtu (3/1/2015) kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Edy sering menangkap ikan dengan menggunakan perahu tersebut.

Sejumlah nelayan lain yang saat itu juga menangkap ikan, telah berupaya mencari Edy. Namun akibat cuaca buruk disertai tingginya gelombang di perairan Anambas, Edy dan pompongnya hingga Minggu tengah hari sore belum ditemukan. Apalagi radio dan alat komunikasi lainnya tidak ada pada pompong tradisional tersebut.

"Mereka ramai pergi melautnya dari kemarin (Sabtu, red). Tapi yang lain sudah pulang jam sebelas malam. Dia (Edy, red) sendiri yang belum juga sampai," kata Alfian, nelayan Batubalai, Desa Sritanjung, Tarempa yang juga turut mencari Edy, Minggu pagi.

Upaya pencarian terus dilakukan oleh warga lainnya beserta unsur terkait di pemerintahan seperti Bakesbangpol, DKP, dan Satpol PP. Bahkan Lanal Tarempa juga turut terjun melakukan pencarian nelayan yang hilang tersebut.

"Kita terus melakukan pencarian. Pagi ini pun sudah ada delapan kapal lagi yang mencari sejak pagi tadi," kata Paizal Rangkuti, Sekretaris Bakesbangpol Anambas, kepada pewarta.

Sebelumnya Pelaksana Harian Syahbandar Tarempa, Darlis, telah memperingati kepada nelayan dan masyarakat agar menahan diri untuk tidak menggunakan pelayaran laut mengingat cuaca yang kurang bersahabat. Apalagi gelombang yang mencapai 3-4 meter di tengah laut.

Dia juga mengaku telah memasang peringatan berupa selebaran yang dipajang di pelabuhan beton Bukit Raya dan pelabuhan pemda.

"Kita imbau kepada masyarakat Anambas agar menahan diri untuk tidak menggunakan jalur pelayaran laut untuk sementara waktu," kata Darlis. (*)

Editor: Roelan