Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima TKI yang Selamat 'Menghilang', Posal Berakit Diminta Berkoordinasi dengan Polisi
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 31-12-2014 | 15:36 WIB
mayat_yg_ditemukan_nelayan_berakit.jpg Honda-Batam
Jenazah TKI asal Malaysia yang ditemukan di perairan Sumpat saat dievakuasi. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Lima orang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia yang tela diselamatkan nelayan Berakit karena kapal yang ditumpangi karam di perairan Sumpat, Bintan, Selasa (30/12/2014), ternyata sudah tidak diketahui lagi keberadaannya. Seseorang bernama Syamsul, yang diduga sebagai tekong, disebut-sebut telah 'mengamankan' kelima TKI tersebut.

Pangkalan Utama TNI AL (LAntamal) IV Tanjungpinang pun menginstruksikan Komandan Pos AL (POSAL) di Tanjungberakit untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak kepolisian untuk mencari lima dari 11 penumpang kapal naas yang masih belum ditemukan. Sementara satu penumpang yang tewas telah dibawa ke RSUP Kepri.

"Saya perintahkan Komandan POSAL di Berakit agar melakukan koordinasi dalam pelaksanaan penanganan kasus ini, termasuk mencari lima TKI yang selamat dan yyang belum ditemukan," ujar Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Sulistiyanto, Rabu (31/12/2014).

Sulistyanto menegaskan, pihaknya sejak awal belum tahu dan menemukan lima TKI yang selamat. Karena, saat kejadiaan kelima TKI itu juga sudah dibawa seorang bernama Syamsul.

"Saat kejadian, awalnya kita dapat informasi dari tekong dan nelayan di Berakit yang mengaku menemukan lima TKI yang terdampar, termasuk satu jenazah. Lalu kita dalami dan lakukan penyelidikan sehingga didapatkan informasi bahwa ada 11 penumpang dari kapal yang tenggelam itu. Lima orang selamat, satu orang meninggal, dan lima lagi belum ditemukan," jelasnya.

Nama-nama TKI itu pun, aku Sulistyanto, diketahui dari tekong tersebut. Setelah dilakukan penyisiran, lima orang TKI masih belum ditemukan. Sementara kelima TKI yang selamat juga tak jelas keberadaannya karena langsung dibawa tekong.

Sedangkan korban yang meninggal, imbuh Sulistyono, sudah dibawa ke RSUP Kepri dan akan ditangani pemerintah daerah, dan pelaksanaan autopsi dilakukan oleh polisi.

"Saya sudah perintahkan POSAL di Brakit agar dapat melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan polisi," ulangnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah kapal kayu yang dilaporkan membawa delapam TKI ilegal dari Malaysia bersama tiga ABK serta tekong, dilaporkan tenggelam di perairan Sumpat, Bintan.

Kelima TKI yang berhasil diselamatkan antara lain Heronimus Zonay, Maksimus Janu, Fidelis Daiman, Finsensius Dedi, dan Eka. (*)

Editor: Roelan