Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Kucurkan Rp1,7 Triliun untuk Korban Banjir
Oleh : Redaksi
Senin | 29-12-2014 | 12:18 WIB
banjir di kelantan malaysia.jpg Honda-Batam
Banjir di Malaysia. (Foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mengumumkan akan segera mengucurkan dana tambahan sebesar 500 juta ringgit atau setara dengan Rp1,7 triliun untuk membantu para korban banjir di bagian utara dan timur laut negeri itu. Dana itu praktis menambah alokasi bantuan sebesar 50 juta ringgit atau Rp177 miliar yang sudah digelontorkan.

Pengumuman tersebut disampaikan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak setelah mengunjungi sejumlah area yang terpapar banjir.

Najib menghadapi amarah rakyat Malaysia setelah foto-fotonya sedang bermain golf bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Hawaii tersebar di media sosial. Aktivitas itu dia lakoni di tengah banjir yang melanda Negara Bagian Kelantan dan beberapa kawasan lainnya.

Najib kemudian mempercepat liburannya dan pulang ke Malaysia pada Sabtu (27/12/2014). Dia mengaku sulit membatalkan undangan bermain golf bersama Obama karena telah direncanakan sejak jauh hari.

"Setiap hari saya di sana, saya menerima laporan terakhir mengenai situasi banjir. Karena semakin serius, saya memutuskan kembali sesegera mungkin," ujarnya di Kota Bharu, ibu kota Negara Bagian Kelantan.

Sedikitnya lima orang meninggal dunia dan lebih dari 120.000 orang terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda sejak lima hari terakhir. Dari pantauan koresponden BBC di Kuala Lumpur, Jennifer Pak, banjir melanda beberapa daerah dekat perbatasan Malaysia-Thailand.

Salah satu kota yang paling parah terendam banjir ialah Kota Bharu. Tinggi air di sana mencapai atap-atap rumah. Bahkan, sedemikian parahnya banjir itu, jalan-jalan ke sana tidak bisa dilalui truk dan mobil sehingga satu-satunya moda transportasi ialah helikopter.

Kondisi itu menyulitkan regu-regu penyelamat yang hendak mengantarkan bantuan makanan dan pasokan lainnya ke berbagai tempat pengungsian. (*)

Sumber: BBC