Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peneliti Nyatakan Lansia yang Berpikir Positif Lebih Panjang Umur
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-12-2014 | 13:20 WIB
ilustrasi lansia.jpg Honda-Batam
Foto: inews.com

BATAMTODAY.COM - BERPIKIR positif memiliki kekuatan untuk menghalau pikiran negatif yang bisa menyebabkan stres fisik dan mental dan yang pada gilirannya mendatangkan malapetaka pada kesehatan.

Menurut Mayo Clinic, berperilaku optimis sepanjang hidup akan memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, mulai dari mampu mengatasi situasi stres, tahan terhadap flu saat kondisi depresi, bahkan bisa membuat panjang umur.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Australia memperkuat kekuatan berpikir positif itu. Para peneliti menunjukkan bahwa ada korelasi antara sikap positif dan sistem kekebalan yang lebih kuat yang membantu menyebabkan panjang umur, seperti yang dilansir scienceworldreport.com.

Penelitian tersebut mempelajari perilaku 50 orang lanjut usia (lansia) berusia 65 - 90 tahun selama dua tahun. Mereka diminta untuk melihat serangkaian gambar positif dan negatif. Tes darah diberikan untuk mengukur fungsi kekebalan tubuh, dan ditemukan bahwa peserta yang bisa mengingat gambar lebih positif menunjukkan fungsi kekebalan tubuh, sesuatu yang biasanya terganggu pada lansia.

"Terlepas dari kenyataan bahwa beberapa orang sering berpikir hari tua sebagai periode malapetaka dan kesuraman, lansia justru lebih sering berpikir positif daripada orang yang lebih muda," kata pemimpin peneliti, Dr Elise Kalokerinos. "Penelitian kami menunjukkan bahwa ini fokus hal-hal positif dapat membantu lansia melindungi dari masalah kesehatan yang menurun," imbuhnya.

Ini bukan pertama kalinya berpikir positif telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Banyak ahli kesehatan dan pembicara inspirasional mengungkap tentang pentingnya berpikir positif telah menghindari mereka dari mengonsumsi junk food dan sebaliknya memilih makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayuran segar.

Esther Hicks, salah seorang pembicara inspirasional, percaya bahwa pola pikir seseorang dapat memimpin mereka ke jalan yang membantu mereka merasa baik atau buruk tentang apa yang mereka makan. Hicks menyarankan, orang harus berhenti berpikir dalam hal makanan yang baik dan buruk, namun sebaliknya mengasah pikiran untuk memilih apa yang terbaik sesuai kebutuhan mereka. (*)

Editor: Roelan