Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Biaya Perubahan Iklim untuk Negara-negara Miskin Terlalu Rendah
Oleh : Redaksi
Senin | 08-12-2014 | 12:55 WIB
climate_changes.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Biaya yang ditanggung negara-negara miskin dalam beradaptasi dengan suhu-suhu yang semakin panas akan dua sampai tiga kali lebih tinggi dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya, dan itu adalah skenario paling positif dengan emisi-emisi gas rumah kaca yang dikurangi secara dramatis.

Hal tersebut dikatakan oleh badan lingkungan hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa pada konferensi iklim PBB di Lima, Peru.

"Jika emisi gas buang tidak dikurangi, kita akan meminta uang lebih banyak karena kerusakan akan lebih parah," ujar Ronald Jumeau dari Seychelles.  

Laporan tersebut akan mempertajam perdebatan di Lima mengenai siapa yang harus membayar biaya dampak pemanasan global, yang sebab utamanya adalah pembakaran batu bara, minyak dan gas, serta pembabatan hutan. 

Isu ini telah menjadi masalah paling rumit dalam negosiasi-negosiasi PBB, yang sekarang telah mencapai putaran ke-20.

Negara-negara kaya telah berjanji membantu dunia berkembang untuk beralih pada energi bersih dan beradaptasi dalam perubahan cuaca global yang telah berpengaruh buruk pada tanaman, kesehatan manusia dan ekonomi. Namun negara-negara miskin mengatakan mereka tidak melihat cukup dana.

Program Lingkungan Hidup PBB mengatakan proyeksi biaya yang dihadapi negara-negara miskin pada 2050 untuk beradaptasi, yaitu diperkirakan sekitar US$70 miliar sampai $100 miliar terlalu rendah. Biaya itu didasarkan pada angka-angka Bank Dunia.

Laporan tersebut mengatakan studi-studi baru mengindikasikan biaya-biaya sepertinya akan "dua sampai tiga kali lebih tinggi," bahkan mungkin mencapai $500 miliar.

"Tidak ada cukup uang dan tidak ada sumber-sumber daya yang secara spesifik dialokasikan untuk membiayai adaptasi di Peru," ujar Lenkiza Angulo, yang mengelola proyek-proyek adaptasi di negara Andean tersebut yang didanai oleh pemerintah Swiss dan bernilai $11 juta.

Salah satu kendaraan untuk mendanai adaptasi dan penanggulangan kerusakan akibat perubahan iklim adalah Dana Iklim Hijau, yang hampir mencapai $10 miliar Jumat lalu dengan dana $258 juta yang dijanjikan Norwegia. 

Sumber: VOA