Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hendak Belajar Kelompok, Siswi SMPN 9 Batam Ini Malah Tewas di Jalan
Oleh : Gabriel P Sara
Sabtu | 06-12-2014 | 17:58 WIB
dea di rsud embung fatimah.jpg Honda-Batam
Jenazah Dea saat berada di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah Batam. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dea (14), siswi kelas VIII SMP Negeri 9 Batam tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Marina, Sekupang, Sabtu (6/12/2014) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Dea mengalami laka lantas ketika hendak belajar kelompok.

Siswi yang diketahui tinggal di Perumahan Artaguna Lestari, Batuaji, itu segera dilarikan ke Rumah sakit Umum Daerah Embung Fatimah. Pantauan di ruang jenazah RSUD Embung Fatimah, tangis pecah dari keluraga maupun sahabat korban, karena syok dan belum bisa menerimah atas kepergian Dea.

Menurut penuturan teman sekolahnya, Nurmala, saat itu Dea berbocengan dengan temannya yang bernama Nadia dengan menggunakan motor Honda Spacy merah milik ayah Nurmala. Awalnya mereka henak belajar kelompok.

Sebelum belajar kelompok, mereka terlebih dahulu pergi makan-makan sekaligus jalan-jalan ke daerah Sekupang. Namun rencana mereka segerombolan itu tak sampai tempat tujuan.

"Kami banyak orang, pakai motor semua. Mau belajar kelompok di rumahku di PJB III, Sagulung. Tapi sebelum belajar, mau pergi makan-makan di daerah Sekupang sekalian rekreasi. Aku nggak tahu kejadiannya seperti apa karena aku paling belakang," kata Nurmala kepada pewarta di RSUD Embung Fatimah.

Sementara itu ayah Dea, Sujamta, menuturkan, sebelum pergi bersama teman-temannya, anaknya itu mengatakan hendak menggunakan motor. Namun dilarang lantaran korban tidak diperbolehkan mengendarai motor sendirian untuk berpergian. Apalagi pergi bersama teman-temannya.

"Tadi anak saya sempat minta motor sama saya. Katanya mau belajar kelompok. Tapi saya nggak kasih karena saya dan mamanya tak mengizinkan dia membawa motor. Takut ada apa-apa di jalan. Tahu-tahunya malah pergi jalan-jalan, dan akhirnya seperti ini kejadiannya," sesal Sujamta yang hanya pasrah dan dengan air mata yang terus bercucuran.

Sujamta menambahkan, Dea adalah anak satu-satunya. Ibu kandungnya saat ini tidak berada di Batam.

Menurut Sujamta, Dea juga dikenal anak yang sangat penurut. Namun dia mengaku hanya bisa pasrah atas kecelakaan yang menimpa Dea hingga tewas.

"Nggak tahu lagi mau bilang apa, Mas. Saat ini ibunya juga tidak ada di sini tapi di Surabaya. Kalau ibunya mendengarkan kabar buruk ini, nggak tahu lagi gimana keadaan dia di sana," ujarnya.

"Kami hanya bisa pasrah. Sudah takdirnya Dea. Kami hanya bisa berdoa agar semua amal selama di dunia bisa diterimah di sisi Allah," doa Sujamta.

Sementara petugas kamar jenazah RSUD Embung Fatimah saat dikomfirmasi mengatakan, korban mengalami pendarahan hebat yang keluar dari kepala bagian belakang. Korban juga mengalami patah tulang pada paha bagian kanan. Tulang rahang juga patah.

"Sepertinya korban mengalami benturan hebat sehingga banyak mengeluarkan darah," jelas salah satu petugas kamar jenazah yang tak mau dituliskan namanya.

Hingga Sabtu sore, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai kecelakaan yang menewaskan seorang pelajar itu. Nadia yang berboncengan dengan Dea juga belum bisa bicara dan masih syok.

Menurut informasi, setelah dimandikan, jazad korban langsung di bawah ke rumah duka di Perumahan Artaguna Lestari Batuaji. (*)

Editor: Roelan