Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Melawan Serangan Hacker, AS Anggarkan 4,2 Triliun
Oleh : magid
Sabtu | 18-06-2011 | 11:35 WIB
pentagon.jpeg Honda-Batam

Ruang kontrol gedung pertahanan Pentagon

Washington, batamtoday - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sangat serius hadapi serangan Hacker dari seluruh Dunia. Tidak tanggung, untuk anggaran persiapan hadapi serangan Hacker, saat ini negeri paman Sam itu menganggarkan kurang lebih US 500 juta Dollar atau sekitar Rp 4,2 Triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai proyek Nasional Cyber Range sebuah tehnologi ofensif dan defensif dalam menghadapi serangan Hacker.

Untuk merampungkan proyek mahal tersebut, Departemen Pertahanan AS menggandeng dua lembaga diantaranya Jhon Hopkins University dan Lockheed Martin perusahaan cyber terkemuka.

Dikutip dari laman Reuters, Sabtu, 18 Juni 2011, Proyek Nasional Cyber Range ini bila telah rampung, akan difungsikan untuk melakukan pertahanan keamanan internet diseluruh negara bagian, dan jika diperlukan, tehnologi yang dikembangkan tersebut dapat digunakan untuk melakukan serangan balasan.

"Sudah saatnya kami melakukan pengembangan tehnologi seperti ini, sehingga kedepan semua gangguan dari para peretas bisa ditanggulangi departemen pertahanan," ungkap Eric, juru bicara Darpa bagian riset Departemen Pertahanan AS.

Amerika Serikat secara bertahap meningkatkan pendanaan untuk proyek keamanan internet. Pada tahun 2008, militer AS menjadi subyek serangan cyber yang serius. Kala itu seluruh jaringan militer terinfeksi karena ada Hacker yang menyebarkan malware agent btz.

Presiden Obama, pada Mei 2009, menyatakan ancaman cyber untuk menjadi salah satu "ancaman serius" tantangan yang dihadapi negara. Sejak itu, pemerintah mengklaim telah menjadi subjek percobaan serangan beberapa berasal dari luar negeri.

Awal bulan ini, Pentagon mengatakan akan menerbitkan proposal untuk mengkategorikan serangan cyber sebagai tindakan perang.