Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tekong TKI Leluasa Beraktivitas di Bandara Hang Nadim Batam
Oleh : Hadli
Kamis | 27-11-2014 | 11:45 WIB
Tekong TKI Saat memasukkan calokn TKI ke dalam minumbus putis setelah tiba di Hangnadim Batam.JPG Honda-Batam
Tekong TKI saat memasukkan calokn TKI ke dalam minumbus putih setelah tiba di Hang Nadim Batam. (Foto: Hadli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Batam yang disebut-sebut sebagai bandar dunia madani masih menjadi daerah pavorit sebagai pintu keluar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negri. Bandara Hang Nadim pun menjadi pintu masuk pavorit mereka ke Batam dari berbagai daerah di Indonesia.


Seperti pantauan pada Kamis (27/11/2014), sejumlah tekong dengan leluasa di Bandara Hang Nadim Batam menjemput para calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tiba dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta.

Menggunakan aksesoris dari pengelola Bandara Hang Nadim, para tekong ini leluasa menjemput hingga ke dalam terminal kedatangan maupun luar terminal tanpa mendapat hambatan dari petugas di Bandara.

Para calon TKI ini dikumpulkan yang selanjutnya didata sesuai jumlah pesanan. Pendataan masih dilakukan di wilayah bandara, bahkan di samping Mapolsek wilayah Bandara dan Direktorat Pengamanan BP Batam di Hang Nadim. Selanjutnya, para calon TKI ini dibawa ke depan dan diturunkan di lahan parkir yang selanjutnya dimasukkan ke dalam mobil carry atau sejenis minibus.

"Polisi termasuk aparat di bandara hanya melihat saja. Hampir setiap hari para tekong TKI ilegal ini menjemput di bandara, tapi tidak ada yang ditindak. Seperti sudah bekerja sama," duga Oyon, supir taksi pelat hitam yang dijumpai wartawan di bandara Hang Nadim, Rabu (26/11/2014) petang kemarin.

Sementara pantauan di pelabuhan feri internasional Batam Center, para calon TKI yang sudah diinapkan di penampungan TKI ilegal yang tersebar di Batam, selanjutnya diberangkatkan setelah dikoordinirkan perjalanan calon TKI ini aman tanpa hambatan di pelabuhan sebelum menyeberang ke Malaysia.

Di pelabuhan, ratuan Calon TKI dari berbagai tekong ilegal dikumpulkan di satu titik dan selanjutnya parpor TKI ilegal yang menggunakan paspor pelancong distempel.

Informasi di lapangan, pemain TKI Ilegal ini merupakan pemain lama, termasuk Jh dan HA yang masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus trafficking. Keduanya disebut-sebut sebagai pemasok TKI legal terbesar di Kota Batam.

"Dia (HA) sekarang main di luar Batam. Dia yang kirim calon TKI ke Batam. Tiga orang (dia menyebut nama yang diinisialkan sebagai Iw dan Ha termasuk Su) yang menampung di Batam sampai diberangkatkan ke Malaysia," ungkapnya.

Investigasi BATAMTODAY.COM, transaksi yang dilakukan antaratekong rekrut dari luar Kota dengan tekong penjemputan melalui jasa bank atau tranfer. Para Tekong ini mengirimkan uang kepada tekong di luar Batam sesuai jumlah TKI yang dikirimkan.

Jh sendiri merupakan buronan Polda Kepri atas kasus penampungan TKI iegal di rumahnya, perumahan Legenda yang digrebek polisi bersama pastor. Saat itu ditemukan puluhan TKI asal NTT dalam penampungan, Polda Kepri menetapkan Kusnadi sebagai tersangka sedangkan Jh berhasil kabur dan masih berada di Batam.

Sedangkan HA juga merupakan buronan Polda Kepri yang tepat penampungan di Batam Centre digrebek beberapa bulan lalu dan ditemukan ratusan TKI Legal. HA ditetapkan DPO dan sampai saat ini belum juga berhasil ditangkap.

"Sampai saat ini dia (HA) masih kita kejar. Peta terakhir, dia berada di Jawa Timur," kata Direktur Ditreskrimum Polda Kepri, Komisaris Besar Polisi Cahyono Wibowo, beberapa waktu lalu. (*)

Editor: Roelan