Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Syok dan Trauma, Ibu Asuh Korban Pencabulan Ayah Kandung Dirawat di Rumah Sakit
Oleh : Harjo
Jum'at | 21-11-2014 | 15:52 WIB
ayah kandung pencabul di binut.jpg Honda-Batam
Inilah tersangka (memakai sebo) pencabulan anak kandungnya sendiri saat di sel tahanan Mapolsek Bintan Utara. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Tuty, ibu asuh Melati (bukan nama sebenarnya), yang menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, mengaku turut trauma dan mengalami tekanan bathin. Bahkan saking traumanya, Tuty terpaksa dirawat di rumah sakit.

"Ibu asuhnya (Melati) yang selama ini menjaga dan sudah menganggap sebagai anaknya sendiri sangat terpukul. Bahkan sampai sakit dan harus dirawat di rumah sakit," kata Hendro Suseno, tetangga korban dan ibu asuh dari korban kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (21/11/2014).

Hendro menuturkan, Tuty awalnya tidak menyangka jika bocah yang masih berusia 4 tahun itu kerap menjadi pelampiasan nafsu bejat ayah kandungnya sendiri. Padahal, kata Hendro, sebagai orang tua, ayah kandung yang bernama Madrusi (43), seharusnya turut menjada dan memberikan pendidikan untuk masa depan anaknya.

"Dari empat orang anaknya (Madrusi), tiga di antaranya sudah usia sekolah. Tapi ketiganya sudah putus sekolah dan tidak pernah diurus oleh bapaknya. Apalagi ibunya masih bekerja sebagai TKW. Ini sebuah kenyataan yang sangat pahit yang harus diterima oleh keempat anak itu," ujar Hendro.

Sementara, Ketua RT setempat, Usman, juga membenarkan jika ibu asuh korban mengalami trauma karena tidak pernah menyangka ayah kandungnya sendiri tega melakukan perbuatan hina itu.

"Kemarin ibu asuhnya masuk rumah sakit. Diduga karena syok dan trauma mendengar anak asuhnya telah diberlakukan tidak senonoh justru oleh ayah kandungnya sendiri," ujar Usman. (*)

Editor: Roelan