Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dalang Perampokan di SP Plaza Datangkan Eksekutor dari Sumatera Selatan
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 12-11-2014 | 07:55 WIB
emerald pelaku.jpg Honda-Batam
Empat tersangka pelaku perampokan di Toko Emas Emerald, SP Plaza, Batuaji.

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya kepolisian menetapkan lima orang tersangka dalam kasus perampokan toko emas Emerald di SP Plaza. Kelima tersangka itu antara lain, Musa alias Ms, Firdaus alias Otong, Manto alias An, Aryo alias Ar dan Gani alias Gn.

Selain itu, pelaku perampokan yang dibekuk oleh tim gabungan Polresta Barelang dengan diantu Polda Jambi, juga telah membongkar siapa yang menjadi dalang atau otak dari tindak kriminal yang terjadi pada Rabu (29/10/2014) lalu.

"Komplotan perampok ini berasal dari Batam dan Palembang. Kita masih melakukan pengembangan apakah masih ada pelaku lainnya. Sekarang baru lima orang yang ditetapkan jadi tersangka. Tapi hanya empat orang yang kita tahan, karena satu tewas yakni Firdaus," kata Kapolda Kepri, Brigjen Pol Arman Depari, Selasa (11/11/2014).

Dari tangan pelaku, polisi menyita emas hasil kejahatan, senjata api rakitan jenis FN dan revolver, pisau, dan beberapa unit ponsel. Begitu juga amunisi kaliber 9 dan 5,6 yang digunakan senjara laras panjang serta pistol sebanyak 21 butir juga diamankan.

"Dari tangan tersangka, kita amankan barang bukti berupa tiga pucuk senjata api, 2,5 kilogram emas, dua bilah pisau dan lima ponsel. Amunisi juga kita dapatkan. Tapi menurut tersangka masih ada barang bukti selain itu yang belum ditemukan. Karena itu kita sekarang masih dalami," tambahnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Didik Erfianto, mengatakan, Aryo merupakan otak pelaku perampokan toko mas Emerald. Pasalnya, ia yang memiliki rencana dan memetakan lokasi. Bahkan Musa dan Firdaus dari Palembang sengaja didatangkan yang bertugas sebagai eksekutor, atau langsung turun ke lokasi.

"Musa dan Firdaus merupakan eksekutor yang didatangkan Aryo untuk terjun melakukan perampokan. Bahkan, ia juga menyediakan sepeda motor untuk beraksi. Aryo juga yang menggambarkan lokasi," kata Didik.

Sedangkan Manto dan Gani, lanjutnya, dalam komplotan ini bertugas sebagai menyusun waktu kapan tepatnya aksi dilakukan. "Selain itu, mereka juga yang bertugas menyimpan senjata api yang digunakan usai merampok," tambahnya.

Dijelaskan Didik, senjata api rakitan yang digunakan pelaku, disiapkan oleh Firdaus yang tewas saat penangkapan yang berujung baku tembak di Kuala Tungkal, Jambi.

"Ada tiga senjata api rakitan yang digunakan saat perampokan, Firdaus menggunakan pistol FN dan revolver, dan Musa memakai revolver. Mereka masih kita periksa," pungkasnya.

Editor: Dodo