Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tergiur Harga Miring di Facebook, PNS RSBP Batam Ini Kehilangan Rp80 Juta
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 08-11-2014 | 15:35 WIB
online-shopping.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tergiur dengan harga miring, seorang PNS di Rumah Sakit BP Batam berisinial NI (61) menjadi korban penipuan belanja online. Uang Rp80 juta melayang, sementara laptop, TV, ponsel dan kamera yang dipesan melalui internet tak juga kunjung datang.

NI sudah melaporkan dugaan kasus penipuan ini ke Polsek Sekupang, Sabtu (8/11/2014).

Kepada polisi NI mengaku tergiur dengan barang-barang yang ditawarkan pada akun lelang di Kalimantan pada media sosial Facebook. Pemilik akun yang mengaku bernama Rudi itu menawarkan laptop, TV, ponsel dan kamera dengan harga miring.

Karena tergiur, NI pun meminta nomor ponsel pelaku dan melakukan penawaran harga atas barang-barang lelang yang ditawarkan tersebut. "Setelah tawar-menawar antara saya dan dia (Rudi, red), disepakati total harganya Rp80 juta," ujar warga Tiban Koperasi ini.

Pada Jumat (10/10/2014) lalu, NI pun bergegas menuju ATM Bank Mandiri di RSBP Batam dan mentransfer sejumlah uang ke rekening yang ditentukan pelaku. Malah, NI mengaku sempat 11 kali bolak-balik ke ATM pada hari yang berbeda untuk mentransfer uang sebesar Rp80 juta itu.

"Transfer itu saya lakukan sampai 11 kali di hari dan waktu yang berbeda sejak Jumat (10/10/2014)," ujar wanita kelahiran Medan ini.

NI terakhir kali mengirimkan uangnya pada Kamis (6/11/2014) hingga mencapai Rp80 juta. Saat itu, katanya, Rudi berjanji akan membawa langsung barang-barang yang dipesan ke Batam.

Salah satu alasan yang membuat NI percaya adalah Rudi mengaku berkerja sebagai pengawas di sebuah tempat pelelangan di Kalimantan. "Makanya saya percaya dan melakukan transfer ke rekening dia," kata NI.

Setelah uang Rp80 juta digelontorkan, barang yang dipesan tak kunjung datang. Pada Jumat (7/11/2014) kemarin, dia berusaha menghubungi Rudi. Namun nomor yang dituju sudah tidak aktif lagi.

"Terahir pagi tadi saya hubungi tapi tidak aktif juga sehingga saya harus melaporkan ini ke pihak berwajib," katanya.


Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Iptu Tommy Palayukan, belum bisa mengomentari. "Kasus ini sudah kita tangani. Sekarang masih proses penyelidikan," katanya. (*)

Editor: Roelan