BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Mahkamah Federal Malaysia sudah memulai sidang pemeriksaan atas kasasi yang diajukan oleh pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim, dalam vonis lima tahun kasus sodomi II, Selasa (28/10/2014).

Ketika kasus ini mulai digelar, ratusan pendukung Anwar menggelar unjuk rasa di luar pengadilan.
Mantan wakil perdana menteri ini dijatuhi hukuman penjara lima tahun setelah dinyatakan melakukan hubungan seks dengan seorang asistennya. Namun pengacara Anwar mengatakan bukti-bukti DNA yang penting telah dirusak sebagai bagian dari kampanye perusakan nama baik oleh para lawan politiknya.

Para pejabat pemerintah menyangkal telah ada campur tangan dan menegaskan bahwa pengadilan yang menangani kasus Anwar merupakan pengadilan yang independen.

Anwar dipandang banyak orang sebagai satu-satunya tokoh yang dapat meruntuhkan dominasi koalisi pemerintahan yang berkuasa di Malaysia. Namun, Anwar akan dilarang bertarung dalam pemilihan berikutnya jika proses bandingnya gagal.

Ini merupakan pengadilan kedua dalam kasus sodomi Anwar Ibrahim sejak dia dipecat dari pemerintahan pada 1998. Sodomi merupakan hal yang ilegal di Malaysia tetapi jarang orang dituntut ke pengadilan karena hal ini.

Sementara itu, Anwar menyatakan akan melawan melawan pemerintahan yang dianggap korup dalam kasusnya itu.

Anwar dibebaskan pada tahun 2012 dari tuduhan ia disodomi. Namun, dalam pengadilan banding Anwar dihukum dijatuhi hukuman penjara lima tahun pada Maret lalu.

"Saya tidak ingin dipenjara. Tetapi jika aku dipaksa aku akan melawan pemerintahan yang korup," kata Anwar, dalam tweetnya saat sidang mulai berlangsung di Pengadilan Federal yang dikelilingi barikade sekitar 200 polisi bersenjata.

"Jika ini adalah layanan terakhir saya untuk Malaysia, untuk kaum muda, maka ini adalah pengorbanan kecil saya," imbuhnya. (*)

Sumber: BBC | The Star