Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kondisi Puskesmas Urung Memprihatinkan
Oleh : Alrion/TN
Selasa | 14-06-2011 | 15:48 WIB
Kondisi_Puskesmas_Urung.jpg Honda-Batam

Kondisi memprihatinkan Puskesmas Urung, Kec Kundur Barat, Karimun, dinding tampak retak terbelah dua dari atas hingga bawah. Foto diambil Senin 13 Juni 2011. (Foto: Alrion)

Karimun, batamtoday - Kondisi bangunan Puskesmas Urung Kecamatan Kundur Barat, Kabpaten Karimun, dan juga rumah dinas dokter yang bertugas di puskesmas tersebut sangat memprihatinkan, Bangunan puskesmas retak, sedangkan rumah dinas dokter masih terbuat dari papan kayu.

Demikian pantauan batamtoday Senin 13 Juni 2011, dinding sebelah kiri puskesmas terbelah dua, retak dari atas hingga ke bawah. Melihat kondisi tersebut, bukan tidak mungkin dalam hitungan minggu atau bulan, bangunan dinding puskesmas tersebut akan ambrol.

Kondisi rumah dinas dokter yang melayani puskesmas tersebut juga snagat memprihatinkan karena masih terbuat dari papan.

Kepala Puskesmas Urung, Anton Ferri, SKM, MKes, ketika ditemui batamtoday mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengajukan permohonan ke pihak Pemkab karimun, namun kata dia, hingga kini belum juga ada realisasi.

"Kita diwajibkan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Tetapi sebaliknya, fasilitas yang diterima dokter seprti ini," kata Anton, namun dirinya bersyukur masih mampu memberikan pelayanana yang terbaik bagi masyarakat, meskipun dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Sementara itu anggota DPRD Karimun asal Kundur, Azmi, saat dihubungi pertlepon mengakui kondisi Puskesmas Urung dan rumah dinas dokternya yang sangat memprihatinkan. Dan dia berjanji akan mengusahakan adanya alokasi dana yang akan diturunkan Pemkab Karimun dalam pembahasan APBD-Perubahan yang akan dibahas dalam waktu dekat ini.

"Saya akan panggil kepala dinas kesehatan, dan meminta agar pemkab segera memasukan alokasi anggaran buat perbaikan puskesmas dan juga rumah dinas. Saya berharap Pemkab, segera memasukan anggran perbaikan itum saya pikir RP500 juta, juga cukup," kata Azmi.