Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kehadiran Honda Mobilio 'Gerogoti' Tahta Toyota di Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 25-10-2014 | 12:36 WIB
honda_mobilio.jpg Honda-Batam
Honda Mobilio. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM - RAKSASA automaker di dunia, Toyota Motor Corp, mulai cemas dengan kehadiran Mobilio, besutan Honda, di Indonesia. Secara mengejetkan, penjualan kendaraan serbaguna (MPV) dengan harga terjangkau di Indonesia yang melejit hingga dua kali lipat pada tahun ini, mulai menggerogoti dominasi Toyota, yang juga bergandengan tangan dengan Daihatsu dan Hino.

Toyota, bersama Daihatsu dan Hino, sudah lama menikmati pangsa pasar mobil di Indonesia sebagai raja penjualan mobil atau lebih dari 50 persen. Apalagi, Indonesia pemilik mobil di negeri berpenduduk nyaris 250 juta tak lebih dari 4 persen.

Reuters menulis, Indonesia masih jadi market share penjualan mobil global. Apalagi, kelas menengah Indonesia juga terus tumbuh. Orang-orang yang dulunya "bergerak" dengan dua roda, mulai beralih kepingin menunggangi si roda empat. Itulah sebab jika Indonesia, tulis Reuters, menjadi target utama bagi produsen mobil global dalam menghadapi melambatnya permintaan di AS dan Eropa.

Beberapa dekade lalu, Toyota dan Daihatsu bermain sendiri pada MPV yang dikenal sebagai mobil berorientasi keluarga itu, baik melalui Kijang, Avanza, dan Xenia. General Motors, Nissan, dan produsen lainnya telah berusaha menggoyang tahta grup Toyota itu, namun belum juga berhasil.

Tapi, Honda Mobilio, MPV 7 kursi hadir sebagai penantang serius. Sejak diluncurkan pada Januari, Mobilio telah dilego sampai 67.000 unit hingga menguasai 13,6 persen pangsa pasar di Indonesia, sementara penjualan mobil dari grup Toyota menggelinding turun menjadi 48,7 persen pada akhir September dari 54 persen pada lima tahun lalu, menurut data PT Astra International.

Pihak Suzuki tak menampik jika grup Toyota melalui Avanza dan Xenia telah menguasai sepertiga pasar MPV mid-range di Indonesia.

Konsumen lebih memilih Mobilio dan menggantikan Avanza karena berbeda dengan MPV lainnya. Mobil tersebut terlihat premium walaupun harganya "masih terjangkau".

"Orang lain lebih suka dengan produk yang diperbarui, atau produk baru. Dan saya pikir Toyota telah menjadi sedikit malas dalam memperkenalkan model-model baru," kata Mohit Arora, wakil presiden di perusahaan riset, JD Power Asia Pacific, mengacu pada MPV.

Di salah satu dealer di Jakarta, Mobilio telah menyumbang 60 persen total penjualan. Desain Mobilio juga dinilai lebih segar daripada Avanza dan Xenia yang tak banyak mengalami perubahan .

Juru bicara Toyota di Singapura mengatakan, grup Toyota melihat semakin ketatnya persaingan Indonesia dengan cara yang positif. "Ini sebagai tantangan untuk meningkatkan produk dan layanan kami dan untuk mencapai standar yang lebih tinggi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan kami."

Karena itu, untuk melindungi pasar di Indonesia, Toyota mengatakan akan meningkatkan sumber-sumber lokal lainnya di Indonesia - dan memperkuat penjualan dan layanan jaringan. Toyota juga sudah bersiap-siap untuk meluncurkan Avanza facelift-nya pada awal tahun depan, meskipun belum terungkap secara rinci.

Diskon 10 persen yang pernah ditawarkan untuk pembelian Avanza memang meningkatkan penjualan hingga 50 persen. Namun, diskon itu justru menumbangkan penjualan Xenia, yang turun jauh hingga sepertiganya pada tahun ini.

"Tidak ada yang membeli Xenia," aku seorang eksekutif senior Daihatsu di Osaka. "Jika Suzuki mulai menjual mobil seperti Alto di Indonesia, (pangsa pasar) kami akan mati," tambah dia.

Koji Endo, analis dengan Advanced Research Jepang yang berbasis di Tokyo, menganggap Toyota dan Daihatsu perlu memperkenalkan beberapa model yang lebih murah daripada yang produk Honda dan automaker lainnya jika ingin melindungi pangsa pasar mereka.

"Saya pikir itu mungkin sangat sulit bagi Toyota-Daihatsu untuk menjaga pangsa pasar 50 persen. Mungkin 50 akan turun menjadi 45 atau 40 dalam lima tahun ke depan," prediksi Endo.

Padahal, Indonesia memberikan kontribusi sekitar 17 persen dari penjualan global Daihatsu hingga Maret pada tahun ini.

Pihak Honda tak kalah sigap. Untuk terus merangsek penjualan di Indonesia, PT Honda Prospect Motor berencana memperluas jumlah dealer sebesar 50 persen menjadi lebih dari 150 dalam beberapa tahun mendatang.

Sementara, asosiasi industri memprediksi penjualan mobil akan naik 10 persen per tahun selama lima tahun dari tahun 2015. Hal itu didorong sebagian oleh promosi pemerintah LCGCs (mobil hijau murah yang mendapat keringanan pajak). Penjualan industri meningkat 2,7 persen dari tahun lalu di Januari - September. (*)

Editor: Roelan | Reuters