Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kewalahan Amankan Demo Mahasiswa, Polres Tanjungpinang Tambah Personel
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 23-10-2014 | 14:16 WIB
mahasiswa sitipol duduki kantor gubkepri.jpg Honda-Batam
Mahasiswa Stisipol Raja Haji saat "menduduki" kantor Gubernur Kepulauan Riau di Dompak, Tanjungpinang. (Foto: Charles Sitommpul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepolisian Resor (Polres) Tanjungpinang terpaksa harus menambah personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa Stisipol Raja Haji Fisabilillah di kantor Gubernur Kepri di Dompak, Kamis (23/10/2014). Polres juga langsung mengirimkan mobil water canon untuk mengantisipasi aksi anarkhis.

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Dwita Kumu Wardana, mengaku ditelepon langnsung oleh Sekretaris Daerah Kepri, Robert Iwan Loriaux, meminta bantuan pengamanan. Akhirnya, Kapolres juga turun ke lapangan sambil membawa personel tambahan dan mobil water canon.

Mengenai minimnya personel yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan di awal aksi, Dwita beralasan, berdasarkan pemberitahuan mahasiswa sebelumnya, massa yang akan melakukan aksi demo hanya 20 orang. Karena itu Polres hanya menerjunkan 15 personel dari Sabhara.

Akibat minimnya pengamanan dari kepolisian dan Satpol PP, aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa berlangsung ricuh. Sejumlah mahasiswa saling dorong dalam menerobos pintu, hingga merusak taman dan galeri spanduk yang terpasang di pelataran kantor gubernur.

Setelah berhasil menerobos pintu utama kantor gubernur, selanjutnya ratusan mahasiswa juga merusak sejumlah baliho yang terpampang di pelataran. Ratusan mahasiswa berteriak-teriak naik ke lantai I hingga lantai IV kantor gubernur untuk bertemu dengan Gubernur dan Sekda Kepri.

Sejumlah anggota Satpol PP dan Polisi yang jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa pendemo, akhirnya mundur hingga seluruh mahasiswa masuk.

Sementara itu, ratusan mahasiswa yang menggelar aksi mengaku kecewa karena tidak ada satu pun pejabat yang bisa ditemui di kantor Gubernur Kepri.

"Yang ingin kami jumpai di sini adalah gubernur. Ke mana semua pejabat Provinsi Kepri dari kantor ini? Apakah hanya pergi jalan-jalan keluar negeri?" teriak mahasiswa.

"Kami datang ke sini, meminta ketegasan dan transaparansi pembagiaan  dana bantuan belajar. Ke mana hak kami? Apakah sudah habis dibuat jalan-jalan oleh pejabat di Provinsi Kepri ini?" teriakan mahasiswa lainnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa Stisipol Raja Haji Tanjungpinang menggelar aksi demo di kantor Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) di Dompak, Kamis (23/10/2014). Mereka menuding adanya diskriminasi pemberian dana bantuan belajar dari Dinas Pendidikan Kepri.

"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan kekecewaan kami sebagai mahasiswa Stisipol terhadap Pemerintah Provinsi Kepri yang melakukan diskriminasi dan KKN pada mahasiswa serta pelajar dalam pemberian dana bantuaan belajar dari APBD Kepri," kata Siswandi, koordinator aksi. (*)

Editor: Roelan