Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anggota Komisi IV DPRD Batam Minta Dinas Pendidikan Selektif Rekrut Guru
Oleh : Gabriel P Sara
Jum'at | 17-10-2014 | 11:53 WIB
Safari Ramadhan Komisi IV DPRD batam.jpg Honda-Batam
Safari Ramadhan. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Safari Ramadhan, meminta agar pemerintah benar-benar menerima guru yang memiliki kompetensi, dan bukan sekadar menjaring sarjana.

"Kita harap untuk penerimaan guru-guru baru jangan asal diterima. Harus mempunyai skill dan kemampuan agar nantinya anak-anak terdidik dan terarah," kata Safari ke BATAMTODAY.COM, Jumat (17/10/2014).

Menurutnya, pembinaan kenakalan anak-anak usia remaja juga tergantung didikan dari pihak sekolah. Karena itulah dia mengimbau Dinas Pendidikan Kota Batam agar selektif dalam penerimaan guru-guru di setiap sekolah, dan harus mempunyai kemampuan dan mental yang baik.

"Anak-anak itu juga tergantung hasil didikan. Contohnya di sekolah. Kalau gurunya asal-asal mengajar atau memberi motivasi gitu-gitu saja, pasti anak-anak itu nggka akan berubah. Karena anak-anak itu peka terhadap lingkungan sekitar, bisa jadi baik dan bisa juga jadi buruk. Semua tergantung didikan dan pengarahan saja," jelasnya.

Dia juga menharapkan agar dinas pendidikan membuat kurikulum muatan lokal yaitu budaya adat Melayu (BAM) yang bisa diimplementasikan di seluruh sekolah di Batam. "Pelajar yang ada di Batam ini kan bukan hanya Melayu, Medan, atau Jawa saja, melainkan dari seluruh pelosok Indonesia yang ada di Batam ini. Suku, budaya dan agama juga berbeda. Jadi, sangat dibutuhkan pelajaran kebudayaan agar mareka mengerti dan memahami suku-suku dan budaya yang ada di Indonesia itu  sendiri," ujarnya.

Begitu juga dengan pelajaran agama, tambah Safari, tidak semua sekolah memiliki guru agama. Misalnya di salah satu sekolah negeri di Batam, 70 persen pelajar muslim dan 30 persen pelajar nonmuslim. Pasti yang nonmuslim tidak memiliki guru untuk mengajar.

"Ini tidak boleh sebenarnya. Sedikit apapun harus ada gurunya, dong, karena hal tersebut dapat mempengaruhi mental pada anak-anak itu sendiri," jelasnya. (*)

Editor: Roelan