Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Eksekusi Rumah di Perumahan Rosedale

Diusir Paksa, Anak-Anak dan Perempuan Ini Trauma
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 15-10-2014 | 10:48 WIB
eksekusi rosdale4.jpg Honda-Batam
Tangis anak-anak mewarnai proses eksekusi rumah di Rosedale.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rudi Bronson Pakpahan, Ketua Majelis Daerah GKKI Batam mengatakan eksekusi paksa yang dilakukan petugas merupakan pengalaman pahit yang dialami jemaat.


Ia mengatakan, GKKI berdiri sejak tahun 2000. Awalnya dibilang rumah hantu, tapi mereka membenahi hingga saat ini.

"Kami tidak terima. Dengan kondisi upaya paksa aparat terhadap jemaat, khususnya wanita dan anak-anak. Ada jemaat yang pingsan, wanita dan anak-anak menangis dan trauma," keluh Bronson kepada wartawan, Rabu (15/10/2014).

Untuk itu, sebagai warga pihaknya meminta perlindungan kepada Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. Karena wali kota merupakan tempat mereka seharusnya berlindung, bukan sebagai penindas.

"Sebagai warga kami mau berlindung. Wawako, seharusnya melindungi, malah menindas. Kami akan tetap mempertahankan rumah ini," tegas Rudi Bronson.

"Ini masalah hukum dan masalah hak. Bukan harga diri tapi masalah kebenaran," ujarnya.

Sementara, Petra Tarigan selaku aktivis mengaku sangat prihatin atas kejadian ini karena kekuasaan lebih tinggi dari pada hukum dan keadilan.

"Banyak yang pingsan, perempuan dan anak-anak sampai trauma diusir paksa," kata Petra. "Apa yang kita tabur akan kita tuai," tutup Petra.

Editor: Dodo