Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Batam Diminta Tertibkan Kafe dan Diskotek di Mitra Mall
Oleh : Gokli
Senin | 13-10-2014 | 15:45 WIB
kafe_mitra_mall.jpg Honda-Batam
Salah satu kafe yang beroperasi di kawasan Mitra Mall, Batuaji.

BATAMTODAY.COM, Batam - Keberadaan dua kafe dan satu diskotek di Mitra Mall, Batuaji ternyata tak mendapat restu dari pemerintah setempat dalam hal ini RT dan kelurahan. Bahkan, ketiga lokasi yang dianggap kerap menimbulkan terjadinya keributan diminta oleh warga agar secepatnya ditutup oleh Pemerintah Kota Batam.


Selain menjadi biang keributan, Ketua RT05 Kelurahan Bukit Tempayan, Samson Sitanggang, mengatakan dua kafe yakni Nusantara dan Simpasi, serta satu diskotek Lucky Pool tak memiliki aturan jam buka tutup yang jelas. Bahkan, dentuman musik keras juga kerap mengganggu ketentraman masyarakat sekitar.

"Semenjak saya jadi Ketua RT tak ada satupun yang mengurus domisili untuk usaha cafe dan diskotik. Memang saya tak mempermasalahkan itu, harusnya ada aturan buka tutup yang jelas, sehingga ketentraman di lokasi ini bisa tetap terjaga. Kalau bisa Pemko lakukan penertiban," kata Samson, Senin (12/10/2014) siang ditemui wartawan di Mitra Mall, Batuaji.

Dijelaskannya, selain dua kafe dan satu diskotek, ada juga empat pantai pijat, serta satu penginapan berupa wisma di Mitra Mall. Kendati Samson tidak mengetahui secara pasti kelengkapan izin yang dikantongi pemilik usaha itu, dipastikan perangkat RT selama tiga tahun terakhir tak pernah menerbitkan surat keterangan pengantar pengurusan domisili.

"Saya tak tahu mereka kantongi izin atau tidak. Yang pasti tempat itu meresahkan, dan terbukti sudah ada beberapa kali keributan terjadi, bahkan ada yang sampai tewas," kata dia, lagi.

Disinggung mengenai informasi adanya peredaran obat-obat terlarang di kafe maupun diskotek di Mitra Mall, kata Samson, sudah sering didengarnya. Hanya saja, lanjutnya, belum pernah membuktikannya secara langsung.

"Sudah sering juga kita dengar masalah obat-obatan itu, tapi jujur saya belum pernah membuktikan. Kalau dilihat, ngapain pengunjung sampai pulang pagi kalau tak ada yang sesuatu di situ,"ternagnya.

Di tempat terpisah, Lurah Bukit Tempayan, Khairuddin mengaku belum mengetahui masalah perizinan tempat-tempat hiburan di Mitra Mall. Sebab, akunya dia baru menjabat dua bulan di Kelurahan Bukit Tempayan.

"Saya cek dulu nanti di kantor. Saya baru menjabat dua bulan," ujar dia.

Khairuddin juga mengakui kafe dan diskotek belum pernah didata, sementara panti pijat sudah pernah dilakukan pendataan beberapa waktu lalu. Kedepan, katanya pemerintah akan melakukan pendataan ulang untuk semua pengusaha di Mitra Mall.

Editor: Dodo