Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dari Kunjungan Komisi IV ke Disdik Batam, ''Kami Juga Bisa 'Berteman'''
Oleh : Roni Ginting/Irwan Hirzal
Senin | 13-10-2014 | 14:52 WIB
udin-p-sihaloho-merah.jpg Honda-Batam
Udin P. Sihaloho, Sekretaris Komisi IV DPRD Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Udin P. Sihaloho, Sekretaris Komisi IV DPRD Batam mengatakan kunjungan mereka ke Dinas Pendidikan (Disdik) guna menjalin silaturahim dan membahas permasalahan-permasalahan di dunia pendidikan.


"Menjalin tali silaturahim. Kita meminta untuk dapat bekerja maksimal. Fungsi pengawasan yang harus dijalankan," kata legislator PDI Perjuangan yang sebelumnya kerap mengkritisi tentang dunia pendidikan di Batam tersebut.

Menurutnya, Komisi IV dan Disdik sebenarnya bukan tidak akur, melainkan permasalahan dunia pendidikan di Batam selalu muncul permasalahan baru. Contohnya PPDB dan permasalahan kenakalan remaja.

Namun demikian kedepanya kata Udin dua intansi Komisi IV dan Disdik bisa koreksi lagi bagaimana memecahkan permasalahan dunia pendidikan di Batam. 

Bahkan bukan hanya Disdik saja, komisi IV DPRD Batam, mengharapkan bisa bersinergi dengan SKPD sehingga bisa memecahkan permasahan bersama. 

"Kita bukan hanya mengkritisi dinas-dinas di Batam khususnya Disdik. Kita juga bisa berteman dan mencari solusi untuk memecahkan permasalahan," kata Udin.

Saat pertemuan dengan Dinas Pendidikan, ada tiga hal yang dibahas dalam kunjungan tersebut yakni penerimaan peserta didik baru (PPDB), tentang masalah kenakalan anak sekolah dan seks bebas dikalangan pelajar.

"Kita bahas masalah PPDB, masalah kenakalan anak sekolah skrng, diberikan alat transportasi motor. Tumbuhnya kelompok geng motor di Batam," terangnya.

Selanjutnya, mengenai kekerasan maupun seks bebas dikalangan pelajar disebut Udin belum begitu mencuat di Batam. Akan tetapi Ini bukan hanya persoalan Batam tapi permasalahan nasional dimana dapat dilihat merosotnya moral dan etika dari anak-anak pelajar.

"Untuk itu, kami meminta kepada Disdik untuk dapat memenuhi terkait guru bidang studi agama baik muslim maupun non muslim agar tidak ada kekosongan guru di sekolah-sekolah. Guru agama bisa memberikan pendidikan agama, moral dan etika pelajar," tutup Udin.

Editor: Dodo