Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kinerja Saham Berbasis Ekspor Terkapar

IHSG Kian Anjlok, Rupiah Kena Imbas
Oleh : sumantri
Senin | 13-06-2011 | 10:44 WIB
jsx_composite_open_market_ses_I.png Honda-Batam

PKP Developer

jsx composite open market ses I, 13 Juni 2011 Pukul 10.20 wib

Batam, batamtoday - Saham-saham di AS yang mengalami kejatuhan akhir pekan lalu, membuat bursa regional masih tertahan di zona negatif. Masalah perlambatan ekonomi global menjadi momok bagi pelaku pasar. Hal inilah yang memicu aksi jual di perdagangan AS. Kinerja saham-saham berbasis ekspor terkapar, ditambah saham-saham komoditas yang dipicu turunnya harga minyak dan emas. Selain itu, keputusan Bank Sentral Korea (BOK) Jumat lalu, diluar dugaan memutuskan menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 3,25%, dapat menjadi pertimbangan bank sentral lainnya di tengah inflasi yang merangkak naik.

"Setelah suport di 3815 ditembus, suport selanjutnya pada IHSG berada di kisaran 3720 - 3770. Sentimen bearish yang masih ada di bursa regional sepertinya akan menjadi pendorong tercapainya kisaran suport tersebut. Posisi Buy on Weakness tetap kami sarankan karena trend jangka menengah IHSG masih berada dalam trend naik.," ungkap Johan Effendi, analis senior Phillip Securities Batam, kepada batamtoday, Senin, 13 Juni 2011.

Saham-saham di AS yang mengalami kejatuhan akhir pekan lalu, membuat bursa regional masih tertahan di zona negatif. Masalah perlambatan ekonomi global menjadi momok bagi pelaku pasar. Hal inilah yang memicu aksi jual di perdagangan AS. Kinerja saham-saham berbasis ekspor terkapar, ditambah saham-saham komoditas yang dipicu turunnya harga minyak dan emas. Selain itu, keputusan Bank Sentral Korea (BOK) Jumat lalu, diluar dugaan memutuskan menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 3,25%, dapat menjadi pertimbangan bank sentral lainnya di tengah inflasi yang merangkak naik.

Indeks Nikkei perlahan mengurangi kejatuhannya berkat pelemahan yen. Sedangkan indeks Kospi berhasil bangkit setelah diawal perdagangan jatuh. Aksi bargain hunting terlihat jelas setelah indeks mengalami kejatuhan cukup tajam belakangan hari terakhir. Sedangkan indeks Hang Seng terperosok, karena tergerus sektor properti setelah Menteri Keuangan Hong Kong John Tsang mengatakan Otoritas Moneter (HKMA) mempertimbangkan untuk memperketat kredit perumahan dan segera mengumumkannya.

Setelah bursa ditutup Jumat lalu, HKMA mengumumkan instruksi kepada bank lokal untuk memperketat KPR, sebagai upaya mengurangi risiko terkait sektor properti kota itu yang sedang booming. Instruksi itu mencakup pembatasan pemberian maksimal kredit untuk properti residensial seharga HK$10 juta atau 50% nilai properti. Selama ini, batas 50% hanya diberikan pada properti seharga HK$12 juta. Saham properti juga tertekan karena pemerintah mengatakan akan menjual delapan plot tanah melalui lelang dan tender pada Juli-September. Hal ini menunjukan pemerintah masih waspada mengenai lonjakan harga properti.

Minimnya katalis hari ini, pasar kemungkinan terfokus pada isu-isu yang berkembang pasar global. Aksi bargain hunting bisa saja terjadi dengan mempertimbangkan kejatuhan tajam sebelumnya. Bila ada kenaikan, itupun bersifat sementara, karena pasar besok akan disuguhkan rilisan data inflasi China, Inggris dan AS.

Posisi IHSG sekarang (Pukul 10.20 wib) berada di level 3,752.626 minus 35.022.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika di pasar spot valas antar bank Jakarta berada di level Rp8,533.00 per dolar Amerika, melemah 16 poin jika dibandngkan pada perdagangan sebelumnya. Harga minyak dipasar internasional berada di level 98.99 dolar Amerika per Barel dan harga emas murni di bursa NYMEX New York berada di level 1532.90 dolar Amerika per troy ounce.

Jajaran Top Gainers pada perdagangan hari ini di isi oleh saham-saham berkode Emiten SMAR naik 100 poin ke level Rp7100, BBCA naik 50 poin ke level Rp7.050 dan BYAN naik 50 poin ke level Rp19.050.

Jajaran Top Losers pada perdagangan hari ini di isi oleh saham-saham berkode Emiten SQBI turun 5000 ke level Rp125.000, HMSP turun 1200 poin ke level Rp280.000 dan ASII juga turun 900 poin ke level Rp56.550.