Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengandung Bakteri Berbahaya

Balai Karantina Batam Musnahkan 12 Ton Sayuran Asal Tiongkok
Oleh : Hadli
Jum'at | 12-09-2014 | 13:37 WIB
IMG_20140912_111350_edit.jpg Honda-Batam
Pemusnahan sayuran asal Tiongkok di TPA Punggur.

BATAMTODAY.COM, Batam - Balai Karantina Pertanian Klas I Batam memusnahkan sayuran jenis brokoli, bunga kol dan selada sebanyak 12 ton. Sayuran warna hijau asal Tiongkok itu ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur. 

"Sayuran ini masuk pada 26 Agustus 2014 lalu oleh melalui dua perusahaan importir lokal (Batam) dari Tiongkok," kata Ari Naung Siregar, Kepala Kantor Balai Karantina Pertanian Klas I Batam, Jumat (12/9/2014) di lokasi pemusnahan. 

Dia mengatakan, sayuran impor ini masuk ke Batam melalui pelabuhan bongkar muat Batuampar. Setelah di periksa di laboratorium di Bogor sayuran ini mengandung bakteri berbahaya.

"Setiap impor wajib diperiksa penyakit tumbuhan dan keamanan pangan. Saat pemeriksaan keamanan pangan sayuran ini di  Bogor ditemukan bakteri diatas ambang batas maksimum residu yang berbahaya untuk dikonsumsi manusia," kata dia lagi. 

Jenis penyakit pada tumbuhan diantaranya cendawan, virus. Namun  hasil pemeriksaan sayuran ini di laboratorium  lanjutnya, mengandung mikroba e-coli 

"Ambang batas residu sayuran ini 3 satuan per gram, yang ini kita temukan sebanyak 1.100 per gram.‎ Kemungkinan kandungan tercemar di kebun, bisa dipengolahan maupun pengepakan pengepakan," terang dia lagi. 

Pemusnahan yang dilakukan Badan Karantina Pertanian Klas I Batam ditahun 2014 ini yang kedua kali. Sebelumnya, sebanyak 40 ton bawang putih asal Tiongkok yang rusak pada saat pengiriman, karena pendinginannya di atas batas. 

"Karantina akan komplain bersama pengusahannya ke negara Tiongkok agar lebih berhati-hati dalam pengiriman sayur mayur ke Batam, Indonesia," tutup dia. 

Pantauan BATAMTODAY.COM, sayuran ini diangkut menggunakan 2 truk beserta kemasannya. Tumpukan sayuran dalam kemasan ini dbuang ke lubang yang selanjutnya ditimbun dengan tanah sehingga bau busuk yang keluar tidak tercium lagi.  

Editor: Dodo