BATAMTODAY.COM, Batam - Jenazah pria yang ditemukan warga mengapung di perairan Pangkil, Kabupaten Bintan, Kamis (3/9/2014) petang kemarin, diakui kru KM Usaha Bersama, kapal kayu yang terbakar dan tenggelam di perairan tersebut pada Selasa (2/9/2014) malam kemarin. Awak kapal itu diketahui bernama Iskandar, 33 tahun.

Jenazah Iskandar kini sudah berada di kamar jenazah RSOB Kawasan, Sekupang, Batam, guna dilakukan pembersihan dan pembungkusan lantaran kondisinya sudah mengeluargkan bauk busuk. "Saya baru dapat kabar tadi pagi kalau janazah anak saya sudah ditemukan," ujar Jaswan (62), ayah kandung Iskandar, saat ditemui di RSOB, Jumat (5/9/2014).

Menurut Jaswan, anaknya itu baru berkerja dua bulan di KM Usaha Baru. Namun sebagai apa dan tugasnya apa, dirinya tidak tahu. "Saya tidak tahu di bagaian apa. Saya juga baru datang ke Batam dari Payakumbuh (Sumatra Barat)," jelasnya.

Jasman menyatakan, jenazah anaknya akan dimakamkan di TPU Seitemiang, Batuaji, pukul 16.00 WIB sore ini. Jenazah terlebih dahulu dibawa ke rumah duka di Kapling Baru, Batuaji.

Sementara, istri almarhum, Intan (29), terlihat lesu dan meneteskan air mata saat melihat kondisi suami tercintanya tersebut. Tidak ada sepatah kata pun yang terucap. Wanita berjilbab itu hanya bisa tertunduk lesu sambil menutupi kedua bola matanya yang basah.

Sebagaimana diberitakan, sesosok mayat pria dilaporkan telah ditemukan mengapung di perairan sekitar Pulau Pangkil, Kabupaten Bintan, Kamis (3/9/2014) petang. Mayat yang ditemukan oleh warga setempat itu diduga salah satu awak kapal kayu KM Usaha Baru, yang terbakar saat "menyedot" BBM dari tanker MT Jelita Nabia, Selasa (2/9/2014) malam kemarin.

Kapolres Bintan, Ajun Komisaris Polisi Kristiaji, yang dihubungi, membenarkan temuan mayat di sekitar perairan Pulau Pangkil oleh masyarakat itu. "Kepala Desa Pangkil melaporkan ada temuan mayat oleh warga. Mayat tersebut diduga salah seorang korban dari dua korban tenggelamnya KM Usaha Baru asal Batam. Tetapi mengenai identitasnya belum bisa dipastikan karena masih menunggu rekan-rekan korban yang selamat untuk mengindentifikasi ciri-cirinya," ujar Kristiaji. (*)

Editor: Roelan