Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kejahatan Sering Terjadi Akibat Korban Lengah
Oleh : Gokli Nainggolan
Kamis | 04-09-2014 | 16:07 WIB
ilustrasi kejahatan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Selain melakukan patroli rutin, razia, dan penyelidikan terhadap kasus-kasus pidana, Kepolisian Sektor (Polsek) Sagulung juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada. Sebab, kejahatan seperti pencurian kerap terjadi karena pelaku mempunyai kesempatan di tengah lengahnya para korban.

Hal ini disampaikan Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Ipda Rasmen Simamora, terkait upaya yang sudah mereka lakukan untuk menekan angka kriminalitas di wilayah kerjanya. Bahkan, katanya, beberapa tindak pidana seperti pencurian sepeda motor, maupun pembobolan mobil dengan modus pecah kaca terjadi karena korban lengah.

Misalnya saja, jelas Rasmen, seorang korban membuat laporan kehilangan sepeda motor atau pecah kacah mobil. Setelah diproses atau dilakukan pemeriksaan terhadap korban, diketahui sepeda motor yang hilang diparkir tanpa menggunakan kunci ganda, dan pembobolan kaca mobil karena korban meninggalkan sesuatu barang berharga atau tas di dalam mobilnya itu.

"Kita harus bisa menjadi polisi bagi diri kita sendiri. Karena kejahatan itu ada di mana-mana, sehingga kewaspadaan masing-masing warga harus lebih ditingkatkan," pesan dia, kepada sejumlah wartawan di Mapolsek Sagulung, Kamis (4/9/2014) siang.

Secara rutin, kata Rasmen, pihaknya terus mengimbau kepada warga supaya meningkatkan kewaspadaan, dengan cara melakukan patroli rutin, razia, dan menempel selebaran di tempat-tempat keramaian. Adapun laporan warga yang mereka terima langsung direspon dan dilakukan pengungkapan.

"Beberapa kasus seperti pencurian sepeda motor sudah banyak yang kita ungkap. Memang, masih ada yang belum, tetapi kami tetap berupaya. Termasuk memburu pelaku pecah kaca mobil," jelasnya.

Disinggung mengenai kasus jambret, kata Rasmen, warga yang mengendarai sepeda motor supaya menyimpan tas atau benda berharga lainnya di tempat aman. Ketika berboncengan, tas yang sandang supaya diletakkan di tengah, atau jika sendiri supaya disimpan di dalam jok.

Masih kata Rasmen, fakta yang terjadi di lapangan, warga khususnya wanita yang mengendarai sepeda motor masih banyak lengah. Tas yang kerap menjadi incaran pelaku jambret masih saja disandang, setelah terjadi baru muncul penyesalan bagi korban.

"Intinya, jangan mengundang niat orang lain untuk berbuat kejahatan. Bisa saja awalnya tak ada niat, tetapi karena melihat ada kesempatan, niat jahat itu muncul sendiri. Intinya tetap waspada," terangnya. (*)

Editor: Roelan