Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Tarmizi Banting Anaknya Hingga Tewas di Depan Istri
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 02-09-2014 | 16:14 WIB
reka adegan pembunuhan nurainah.jpg Honda-Batam
Reka adegan pembunuhan Nurainah, bocah berusia empat tahun oleh ayah kandungnya sendiri. (Foto: Irwan Hirzal/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tarmizi (34) ternyata membanting Nurainah, anaknya yang berusia empat tahun hingga tewas pada medio Juni lalu, justru di depan istrinya sendiri, Rinawati. Hal itu terungkap saat reka adegan pembunuhan anak kedua pasangan itu yang digelar Polsek Sekupang, di Tiban I Blok D Kecamatan Sekupang, Selasa (2/9/2014).

Reka adegan itu dipimpin langsung Kapolsek sekupang, Kompol Rimsyahtono, dan Kanit Reskrim, Iptu Tommy Palayukan. Adegan pertama dimulai saat Tarmizi pulang ke rumah setelah dari warnet pada 12 Juni 2014 sekitar pukul 22.00 WIB.

Selanjutnya, selesai makan bersama istrinya, Tarmizi mendengar Nurinah menangis di dalam kamar.  Tarmizi pun masuk ke kamar di mana Nurinah menangis. Saat itu Tarmizi menanyakan apa sebab Nurainah menangis dan menyuruh anaknya itu untuk pindah dan tidur di dapur.

Nurainah pun pindah ke dapur, namun masih tetap menangis. Pada adegan keempat, Tarmizi menghampiri Nurinah yang terlentang di lantai sambil menangis, dan langsung membantingnya ke lantai dapur di depan Rinawati.

Melihat Tarmizi memperagakan adegan keempat itu warga pun spontan emosi dan memaki-makinya. "Dasar setan! Anak sendiri kok dibanting kayak begitu. Pantasnya dimatikan saja dia," teriak warga yang melihat reka adegan tersebut.

Pada adegan keempat itu Rinawati sempat memeriksa keadaan anaknya yang tergeletak diam tak bergerak sambil menepuk kaki kirinya dan memanggil-manggil namanya. Rinawati pun memberikannya air putih menggunakan sendok.

Di adegan kelima terjadi dialog antara Tarmizi dan istrinya yang saat itu keduanya sadar jika anak mereka sudah tewas. Rinawati sempat bertanya apa yang harus mereka lakukan, dan oleh Tarmizi dikatakan agar mereka membawa mayat Nurainah ke Perumahan Mutiara Indah, Batuaji, yang merupakan rumah orang tua Rinawati, menggunakan sepeda motor.

Tarmizi meminta Rinawati mengatakan pada orang tua mereka bahwa Nurainah terjatuh di kamar mandi. Setibanya di rumah Lena Sari, orang tua Rinawati, sekitar pukul 01.00 WIB, Tarmizi dan Rinawati membaringkan Nurainah di lantai dapur.

Saat itu Lena Sari memeriksa tubuh cucunya dan mengatakan jika sudah meninggal. Nurainah pun dibaringkan oleh Tarmizi ke atas kasur dan menutupi tubuh anaknya dengan kain. Lalu memanggil Ahmad Muklis, Ketua RT, setempat.

Pada adegan keenam hingga ke tujuh inilah terungkapnya kasus penganiayaan yang menewaskan Nurainah. Di adegan ketujuh, Muklis memeriksanya dan menanyakan penyebab kematian Nurinah yang dijawab Tarmizi karena sakit dan meminta agar segera dikubur.

Muklis spontan menolak permintaan Tarmizi agar Nurainah dikuburkan lalu dengan tegas meminta agar Nurainah dibawa ke RSUD Embung Fatimah untuk diperiksa penyebab kematiannya.

Pada adegan kedelapan, Nurainah pun dibawa ke RSUD Embung Fatimah hingga akhirnya kejadian itu dilaporkan ke Mapolsek Sekupang yang setelah melalui pemeriksaan dan penyidikan terhadap Tarmizi dan istrinya, akhirnya menetapkan Tarmizi sebagai tersangka utama penganiayaan yang menewaskan Nurainah. Sementara Rinawati sebagai saksi dalam kasus itu. (*)

Editor: Roelan