Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Hari Tak Pulang, Buruh Galangan Kapal Ditemukan Tewas
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 29-08-2014 | 17:06 WIB
jasad_asep.jpg Honda-Batam
Jasad Asep saat hendak divisum di RS BP Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Salah seorang buruh perusahaan yang bergerak di bidang galangan kapalm PT Nusa Jaya Buana (NJB), Asep (32) ditemukan tewas di dalam kapal setelah dua hari tidak pulang ke rumah, Jumat (29/8/2014).

Pria asal Kendal, Jawa Tengah ini ditemukan tewas di dalam kapal yang sedang dalam proses penerapan konstruksi perakitan kapal (fitting). Sekitar pukul 14.00 WIB siang, korban dibawa ke RS BP Batam.

Jenazah saat ditemukan kondisi tubuh sudah mengeluarkan aroma busuk dan membiru. Korban diduga meninggal kaerena ganguan pernafasan. 

"Dugaan sementara korban meninggal karena gangguan pernafasan saat mengerjakan proses pengelasan," ujar Kompol Rimsyahtono, Kapolsek Sekupang.

Kapolsek pun akan terus lakukan pengembangan dari hasil visum dan sasksi-saksi yang menemukan kondisi korban. "Kita akan lakukan pengembangan, sekarang kita masih memeriksa saksi mata," ujarnya.

Korban ditemukan oleh rekan kerjanya setelah selama 2 hari tak kunjung terlihat. Tidak hanya itu, istri Asep juga sempat menanyakan kepada salah satu rekan kerjanya untuk mencari informasi keberadaannya.

"Saya juga sudah sempat tanyakan ke teman-temanya namun tak kunjung ada kabar selama dua hari," ujar Ros, istri Asep saat bercerita perihal tak pulang ke rumah selama dua hari.

Ros yang saat ini mempunyai dua anak balita hanya bisa pasrah untuk merelakan kepergian suaminya. Di halaman kamar jenazah RS BP Batam, terlihat raut muka kesedihan melekat pada wanita berusia 35 tahunan itu. Sesekali ia meneteskan air mata saat berkumpul dengan keluarga dan kerabat kerjanya.

Asep yang merupakan warga Sagulung ini baru sekitar tiga bulan bekerja di PT NJB.

Salah seorang rekan kerja Asep yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan bahwa posisi korban bekerja sebagai tenaga ahli pengelasan atau yang biasa disebut fitter kondisi tempat korban bekerja berada dalam posisi yang begitu sempit.

"Dalam perakitan kapal itu ruangan sangat sempit posisi ditemukan juga gagang las tidak menggunakan pengamanan," pungkasnya.

Sampai saat ini jenazah belum dilakukan visum.

Editor: Dodo