Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

338 Personel Polisi Amankan Pelantikan Anggota DPRD Batam Terpilih
Oleh : Hadli
Jum'at | 29-08-2014 | 12:51 WIB
hartono-lagi.gif Honda-Batam
Kabid Humas Polda Kepri, Ajun Komisaris Besar Polisi Hartono.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 338 personil kepolisian dikerahkan guna mengamankan prosesi pelantikan 50 anggota DPRD Batam terpilih periode 2014-2019, Jumat (29/8/2014) siang ini yang akan berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB. 

"Pelantikan anggota DPRD Batam hari ini, polda menggeser atau back up sekitar 338 personel termasuk dari Brimob untuk membantu pelaksanaan pengamanan," kata Kabid Humas Polda Kepri, Ajun Komisaris Besar Polisi Hartono, hari ini. 

Anggota Sabhara dan Brimob Polda Kepri serta jajaran Polri termasuk satuan lalu lintas dikerahkan untuk mengamankan terjadinya asi unjuk rasa. Dalam menyampaikan aspirasi, tambah Hartono tidak ada larangan, namun aksi demo selayaknya dilaksanakan sesuai aturan dan norma yang berlaku.  

"Masalah yang demo, yang berizin diakomodir, bila ternyata ada yang belum izin, dalam menyikapinya, personel yang tugas dilapangan dapat menyesuikan sesuai arahan masing komandan satuannya," katanya lagi. 

Namun Hartono mengimbau kepada masyarakat, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa diharapkan tidak melakukan aksi anarkis dalam menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat terpilih untuk lima tahun ke depan. 

Sebagaimana diberitakan pelantikan anggota DPRD Batam diwarnai unjuk rasa puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Batam, Jumat (29/8/2014 ) siang.

Dalam aksi damai tersebut, puluhan mahasiswa meminta kepada anggota DPRD Batam agar lebih memperhatikan beberapa poin, yakni, memperjuangkan pengadaan sarana dan menambah pos anggaran untuk pendidikan di APBD Batam.

Selain itu, anggota legislatif mengawasi proyek-proyek pemerintah kota untuk kesejahteraan masyarakat serta mengawasi pelayanan publik di Kota Batam.

Rizki Firmanda yang memimpin aksi damai tersebut, dalam orasinya mareka juga menolak atas pengadaan kursi DPRD yang baru beberapa saat yang lalu yang menurutnya mencapai Rp700 juta. 

"Semantara masyarakat di luar sana sangat menderita dan ditindas, sedangkan fasilitas DPRD sangat mewah-mewah dan duduk di kursi yang empuk," katanya.

Mereka juga sempat memaksa masuk ke dalam area Gedung DPRD Batam, namun dilarang oleh aparat keamanan yang berjaga. Sejauh ini, aksi tersebut berlangsung kondusif.

Selain 338 personil gabungan Polri yang dikerahkan, kendaraan panser dan water canon serta senjata lengkap seperti tembak asap disiapkan guna mengantisipasi aksi jika di luar kendali.  

Editor: Dodo