Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indah Lumpuh Tertimpa Pohon

Maryono Minta BP Batam Tanggungjawab Pengobatan Putrinya
Oleh : Roni Ginting
Selasa | 07-06-2011 | 14:21 WIB

Batam, batamtoday - Maryono, warga Tiban Housing Blok B4 nomor 23, Batam meminta pertanggungjawaban pihak BP Batam atas pengobatan putrinya Indah Mawarny (15) yang lumpuh hingga dapat pulih kembali akibat tertimpa pohon yang ditebang petugas BP Batam beberapa waktu lalu.

Indah hingga kini masih mengalami kelumpuhan akibat tertimpa pohon saat dilakukan pemotongan oleh Dinas Pertamanan Kota Batam pada 23 Juli 2010 lalu.

Diceritakan Maryono, sekitar pukul 14.00 WIB, Indah berangkat ke sekolahnya SMK IV di Tiban II. Sesampainya di lokasi pemotongan pohon, saat berjalan pelan-pelan, tiba-tiba pohon yang sedang ditebang mengenai Indah, bagian kepalanya terbentur dengan keras hingga tidak sadarkan diri lagi.

Indah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) di Sekupang. Benturan yang sangat keras tersebut mengakibatkan pembengkakan di bagian otak.

"Tiga hari kemudian dilakukan operasi," ungkap Maryono kepada wartawan, Selasa, 7 Juni 2011.

Atas saran dokter, tanggal 4 Oktober 2010, diijinkan untuk dilakukan rawat inap meskipun kondisinya masih belum sadar dengan alasan tinggal perawatan saja.

"Kita disuruh pulang, padahal anak belum sadarkan diri," katanya.

Karena tidak ada perubahan sama sekali, keluarga punya inisiatif untuk merawat dan operasi Indah ke Malaysia dengan biaya sendiri.

Pihak keluarga sangat berharap pihak Dinas Pertamanan Otorita Batam agar bertanggungjawab untuk perawatan Indah sampai sembuh total.

"Hingga saat ini, pihak Otorita Batam tidak ada mengurus lagi, bahkan untuk melihat kondisi anak saya saja mereka tidak pernah datang. Sejak disuruh rawat inap, kami mengeluarkan biaya sendiri, mengingat biaya yang sangat besar dan kondisi keungan yang tidak memadai, maka kami mohon bantuan dan pertanggungjawaban mengenai biaya pengobatan anak kami," harap Maryono.

Indah hingga saat ini masih menderita kelumpuhan dan hanya bisa duduk di kursi roda. Dia belum bisa bicara dan harus mendapatkan perawatan yang intensif. Bahkan untuk makan dan minum saja dia harus menggunakan selang.