Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pedagang Minta Pemko Batam Carikan Solusi

Satpol PP Batam Hancurkan Puluhan Kios PKL di Simpang Panbil
Oleh : Gokli Nainggolan
Kamis | 28-08-2014 | 13:36 WIB
pkl perempuan batam.jpg Honda-Batam
Sinaini (47), salah seorang pedagang memaki-maki anggota Satpol PP yang telah menghancurkan kios miliknya. (Foto: Gokli Nainggolan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan kios milik pedangang kaki lima (PKL) di Simpang Panbil, Mukakuning, dihancurkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam, Kamis (28/8/2014) pagi tadi. Lokasi tersebut rencananya akan dijadikan taman oleh Pemerintah Kota Batam.

Puluhan kios milik PKL itu tak ada yang luput dari aksi Satpol PP. Selain dihancurkan, kios yang sebagian besar dari kayu itu juga dibersihkan dari lokasi oleh 200 personel Satpol PP yang diturunkan melakukan penertiban.

Di tengah aksi "pembersihan" oleh Satpol PP itu, Sinaini (47), salah seorang pedagang di lokasi sempat melakukan perlawanan. Ia nekat memarahi para anggota Satpol PP yang telah menghancurkan kios miliknya.

Tak hanya memaki-maki, wanita yang mengaku sudah berjualan di lokasi tersebut sejak 1993 itu mengancam akan melakukan perlawanan yang lebih keras apabila Pemerintah Kota Batam tak bisa memberikan solusi bagi pedagang. Sebab, dengan digusurnya mereka dari lokasi telah membuat mata pencaharian mereka hilang.

"Jangan asal main gusur-gusur saja. Harus ada solusi. Apa pemerintah sanggup kasih keluarga kami semua makan?" kata wanita itu sembari memengang sebatang kayu yang diacung-acungkan ke anggota Satpol PP.

Kendati kemarahan wanita itu sempat menyita banyak perhatian warga, para petugas Satpol PP terus melakukan tugasnya. Satu per satu kios milik pedagang tetap dihancurkan dan diangkut ke mobil untuk dibersihkan dari lokasi.

Kabid Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Kota Batam, Syahfrul, di lokasi mengatakan penertiban itu mereka lakukan karena lokasi yang dijadikan tempat berjualan akan dibangun taman oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Selain itu, imbuh Syahfrul, lokasi tersebut bukan tempat bagi PKL.

"Kami hanya melakukan tugas, lokasi ini akan dijadikan taman dan bukan tempat berjualan," tegasnya.

Sebelum ditertibkan, lanjut Syahfrul, pihaknya sudah empat kali melakukan mediasi dengan koordinator pedagang. Namun, para pedangang masih saja ngotot dan tak mau memindahkan kios-kios mereka dari lokasi.

"Di lokasi ini tak bisa lagi ada orang jualan. Akan kita awasi 24 jam. Di sini akan dibagun taman," tegasnya lagi. (*)

Editor: Roelan