Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Perempuan Malaysia Dilaporkan Bergabung ke ISIS untuk 'Jihad Seksual'
Oleh : Redaksi
Rabu | 27-08-2014 | 11:07 WIB
Nikah-jihad.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Pejabat intelijen senior di Malaysia menyatakan, tiga perempuan Malaysia telah berangkat ke Timur Tengah untuk bergabung dengan pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka menawarkan jihad Al-Nikah atau jihad seksual.

Jhad Al-Nikah mengacu pada konsep yang kontroversial di mana wanita Sunni diduga menawarkan diri dalam peran kenyamanan seksual kepada pejuang dalam pembentukan pemerintahan Islam. Konsep itu berasal dari dekrit Wahhabi sekitar 2013, yang menyerukan pendukung wanita Sunni untuk maju untuk jihad seks dan meningkatkan moral pejuang berjuang melawan rezim Bashar al-Assad di Suriah.

"Para wanita ini diyakini telah menawarkan diri mereka dalam peran kenyamanan seksual kepada pejuang ISIS yang sedang berusaha untuk mendirikan pemerintahan Islam di Timur Tengah. Konsep ini mungkin tampak kontroversial, tetapi sejumlah perempuan muslim tertentu di sini menunjukkan simpati terhadap perjuangan ISI," kata seorang pejabat intelijen kepada The Malaysian Insider.

Pejabat yang menolak namanya dipublikasikan itu mengatakan, salah seorang perempuan Malaysia telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada Desember tahun lalu. "Wanita itu berusia 30-an, pergi ke Turki sebelum bertemu dengan perantara yang membantunya untuk menyelesaikan perjalanannya ke Suriah melalui jalur darat," jelas pejabat tersebut.

"Wanita Malaysia lain di usia 40 diyakini telah dikaitkan dengan pasukan ISIS sekitar April tahun ini," imbuhnya.

Pejabat intelijen mengatakan perempuan Malaysia bukan satu-satunya orang yang melakukan jihad seksual, karena ada juga wanita muslim dari negara lain yang terlibat. Hasil penelisikan intelijen, perempuan muslim Sunni dari Australia dan Inggris juga telah bergabung dengan ISIS.

Dia menjelaskan, ISIS telah mengeluarkan dekrit fatwa pada bulan Juni lalu yang memerintahkan wajib militer Jihad Al-Nikah atau jihad seksual. "Tak lama setelah kota Mosul di Irak dikuasai pasukan ISIS, orang-orang  diperintahkan untuk mengirim perawan untuk jihad seksual," ungkap pejabat intelijen tersebut.

Dalam amarannya, ISIS mengancam akan memberlakukan hukum syariah pada semua orang yang tidak mematuhi keputusan tersebut.

Pejabat intelijen itu mengatakan, rekan intelijen dari Inggris telah mengungkapkan bahwa lebih dari 600 muslim Inggris telah berjuang untuk ISIS. Jumlah itu termasuk wanita muslim Inggris yang memang tidak berjuang di garis depan, tapi terlibat dalam jihad seksual.

Para pejabat intelijen Australia juga mengungkapkan bahwa lebih dari 100 muslim Australia berada di Suriah berjuang bersama ISIS.

Meskipun pemerintah Malaysia awalnya mengungkapkan bahwa sekitar 30 warga Malaysia diperkirakan telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk memperjuangkan ISIS, jumlah sebenarnya diyakini lebih tinggi.

"Setelah dicek dengan mitra asing kami, mungkin ada sampai 50 warga Malaysia di Timur Tengah," kata pejabat itu.

Sejauh ini, tiga warga Malaysia dilaporkan telah meninggal di Suriah saat berperang melawan pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Mat Soh (52) dilaporkan tewas setelah ditabrak tank selama pertempuran sengit antara ISIS dan pasukan Suriah pekan lalu.

Pada Juni, Ahmad Tarmimi Maliki (26), meninggal setelah insiden bunuh diri yang menewaskan lebih dari 20 tentara Irak di pangkalan mereka di al-Anbar Mei. (*)

Editor: Roelan