Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Solar Langka Akibat Dicuri Sindikat, Polisi Belum Bertindak
Oleh : Charles
Senin | 06-06-2011 | 18:33 WIB

Tanjungpinang, batamtoday- Kelangkaan BBM jenis solar di Tanjungpinang, hingga menyebabkan antrian panjang kendaran setiap hari, diduga kuat akibat aksi spekukan pencuri BBM bersubsidi, tragisnya  pihak aparat kepolisiaan hingga saat ini belum melakukan tindakan hukum.

Informasi yang diperoleh batamtoday, Senin, 6 Mei 2011, modus oprendi pencurian BBM bersubsidi ini dilakukan oleh kelompok yang terkoordinir, dengan memodifikasi tanki sejumlah kendaraan roda empat dan roda Enam, Selanjutnya, secara bergantiaan membeli BBM jenis solar di 5 titik SPBU yang ada di kota Tanjungpinang.

Selanjutnya, BBM tersebut dikumpulkan di sebuah Banker penimbunan, dan kemudiaan didistribusikan ke penampung BBM ilegal untuk digunakan sebagai bahan bakar operasional pertambangan bauksit.   

"Spekulan BBM ini ada yang mengkordinir, juga melibatkan oknum aparat yang membekingi," kata sumber batamtoday yang namanya enggan disebut di Tanjugpinang Senin, 6 Mei 2011. 

Di tempat terpisah, manajer operasional SPBU Batu Hitam di Jalan Soekarno Hata Saleh mengatakan, Jika tidak dilakukan pengawasan secara terpadu, yang melibatakan semua unsur, spekulan BBM bersubsidi sangat sulit untuk diberantas, katanya.    

Pasalnya, selain ada yang membekingi, aksi spekulan BBM ini juga dilakukan secara rapi dan terkordinir, sementara pihak SPBU kalau hanya mementingkan bisinis orianted, jelas tidak ambil pusing dengan spekulan, yang penting solar habis dan uang masuk, katanya.

"Kami sendiri, sering bersitegang dengan sejumlah sopir di SPBU ini, karena mereka kedapatan melakukan pengisiaan BBM hingga dua kali berturut-turut dalam 1 hari, tentu kita mempertanyakan kebutuhan BBM orang tersebut,"ujarnya.

Permasalahaan lain, tambah Saleh ada juga mobil yang kedapatan yang sengaja memodifikasi Tanki BBM-nya, hingga volumenya bisa mencapai 200 liter, hal ini jelas mencurigakan.

"Untuk menghindari aksi Spekulan ini, kami terpaksa melakukan pengawasan internal, dengan cara membatasi pengisiaan BBM maksimal hanya 50 liter per mobil, dan terhadap Operator, dan petugas securiti kami perintahakan untuk mencatat sejumlah kendaraan yang melakukan pengisiaan BBM setiap harinya di SPBU, hingga untuk pengisiaan ke dua kali, tidak akan kami layani,"ujarnya.

Sebagai mana diakui Kapolres Tanjungpinang AKBP.Suhendri sebelumnya, kelangkaan solar di Tanjungpinang akibat penyelewengan dan permainan spekulan BBM, dengan modus yang dilakukan dengan memodifikasi tanki dan modus praktek lainya dan hal itu berdasarkan pengecekan dan penyelidikan yang dilakukan Polisi.

Namun dengan alasan sedang didalami, siapa yang menggerakan spekulan BBM dan kemana BBM tersebut disuplai dan dijual hingga saat ini pihaknya belum bertindak.